Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berhasil mencatatkan lonjakan kinerja sepanjang 2022. PTBA berhasil mengantongi laba bersih Rp 12,56 Triliun dan menjadi rekor tertinggi sepanjang masa.
Didorong kenaikan harga batubara, PTBA mampu mengantongi pendapatan sejumlah Rp 42,64 triliun pada 2022. Nilai itu melonjak 45,75% secara tahunan atau year on year (YoY) dari Rp 29,26 triliun di 2021.
Dari bottom line, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih PTBA menembus Rp 12,56 triliun. Raihan itu melesat 58,90% yoy dari Rp 7,9 triliun.
Equity Analyst Pilarmas Investindo Sekuritas Desy Israhyanti menilai meski berhasil mencetak pertumbuhan yang baik, tetapi potensi pembagian dividen PTBA akan lebih rendah dibandingkan tahun lalu.
Baca Juga: Melonjak 58,9%, Laba Bersih Bukit Asam (PTBA) Tembus Rp 12,56 Triliun di 2022
"Dengan kondisi ekonomi global, produksi yang sudah diturunkan berikut juga demand serta harga komoditas yang terus menurun, membuat PTBA tidak akan membagikan dividen hingga 100%," papar Desy kepada Kontan, Kamis (2/3).
Desy menilai kinerja PTBA di 2023 akan sedikit melandai karena permintaan dan harga batubara bergerak menuju normalisasi. Ditambah adanya perlambatan ekonomi dalam negeri dalam mempengaruhi kenaikan biaya royalti hingga rencana pensiun dini PLTU batu bara.
"Namun ketidakpastian global yang tinggi masih berpotensi meningkatkan harga jual rata-rata dan proyek regasifikasi DME sebagai hilirisasi batubara akan menjadi katalis PTBA," jelas dia.
Lebih lanjut Desy merekomendasikan beli PTBA dengan target harga Rp 5.000. Adapun PTBA ditutup menguat 3,09% atau naik 120 poin ke level Rp 4.000 per saham pada Kamis (2/3).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News