Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Indosat Tbk (ISAT) sama-sama mencatatkan kenaikan pendapatan dan penurunan laba sepanjang sembilan bulan pertama 2022. Tapi, alasan penurunan laba kedua emiten telekomunikasi ini berbeda.
TLKM meraup pendapatan Rp 108,87 triliun per September 2022 atau meningkat 2,67% secara tahunan. Sementara laba bersih Telkom menciut 12,14% secara tahunan menjadi Rp 16,48 triliun.
ISAT alias Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) mencetak pendapatan Rp 34,53 triliun atau melonjak 49,8% secara tahunan. Di sisi lain, laba bersih ISAT merosot 36,4% secara tahunan menuju Rp 3,69 triliun.
Baca Juga: Laba Indosat (ISAT) Menyusut 36,4% pada Kuartal III 2022, Ini Kata Manajemen
Analis Kanaka Hita Solvera Raditya Pradana mengatakan penurunan kedua emiten halo-halo ini dipengaruhi oleh penyebab yang berbeda. Kalau TLKM, laba bersihnya tergerus akibat menurunnya nilai investasinya.
Salah satunya investasi Telkom di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Jumlah kerugian Telkom yang belum terealisasi dari perubahan nilai wajar investasi Telkomsel pada GoTo per 30 September 2022 mencapai Rp 3,06 triliun.
Sementara penurunan laba bersih IOH karena terjadi peningkatan yang signifikan pada beban operasional, depresiasi dan amortisasi serta peningkatan biaya finansial efek merger ISAT dan PT Hutchison 3 Indonesia.
"Secara fundamental, permintaan dari TLKM dan ISAT diproyeksikan masih akan bertumbuh, mengingat persiapan untuk ekosistem 5G," kata Raditya kepada Kontan.co.id, Minggu (30/10).
Baca Juga: Laba Bersih Turun 12,14%, Begini Strategi Telkom (TLKM) Menjaga Kinerja
Dalam hitungan Raditya, nilai intrinsik TLKM sebesar Rp 4.500 per saham. Adapun TLKM menutup perdagangan, Senin (31/22), dengan melemah 1,35% di level Rp 4.390 per saham.
Sementara nilai intrinsik ISAT berada di Rp 7.500 per saham. ISAT ditutup menguat 6,69% ke posisi Rp 6.775 per saham hingga akhir perdagangan hari ini.
"Keduanya sama-sama masih memiliki potensial upside, tergantung investor mau pilih yang mana," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News