kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Laba Sarimelati Kencana (PZZA) turun hingga 84,94% di kuartal I 2020


Jumat, 03 Juli 2020 / 22:52 WIB
Laba Sarimelati Kencana (PZZA) turun hingga 84,94% di kuartal I 2020
ILUSTRASI. Pengunjung melintas keluar gerai Pizza Hut di Jakarta, Selasa (6/9). Menurut investigasi Tempo dan BBC Indonesia menunjukkan Pizza Hut, Pizza Hut Delivery, dan Marugame Udon diduga menggunakan bahan pangan kedaluwarsa salah satu bahan tersebut adalah boni


Reporter: Kenia Intan | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sarimelati Kencana Tbk mencatatkan kinerja yang kurang memuaskan sepanjang kuartal I 2020. Emiten dengan kode PZZA itu memang mencatatkan kenaikan pendapatan bersih, akan tetapi laba periode berjalannya menurun drastis.

Mengutip dari laporan keuangannya, Jumat (3/7), emiten pengelola gerai Pizza Hut itu membukukan pendapatan bersih hingga Rp 955,64 miliar. Jumlah tersebut naik 5,91% dibanding periode yang sama tahun 2019 yang sebesar Rp 902,29 miliar.

Sementara, laba periode berjalan PZZA turun hingga 84,94% year on year (YoY) menjadi Rp 6,05 miliar dari sebelumnya Rp 40,18 miliar.

Baca Juga: Waralaba Pizza Hut AS bangkrut, saham Sarimelati Kencana (PZZA) anjlok

Adapun menurut laporan keuangannya, mayoritas beban-beban PZZA di tiga bulan pertama 2020 membengkak. Beban pokok penjualan misalnya, naik hingga 11,14% YoY menjadi Rp 324,94 miliar dari sebelumnya Rp 292,36 miliar. Kenaikan ini menekan laba brutonya menjadi Rp 630,7 miliar.

Selain itu, beban penjualan PZZA juga membengkak 8,48% YoY menjadi Rp 567,30 miliar. Kenaikan juga dirasakan oleh beban umum dan administrasi, menjadi Rp 53,45 miliar dari sebelumnya Rp 43,28 miliar. Beban operasi lainnya juga naik drastis 166,91% YoY, menjadi Rp 7,26 miliar dari sebelumnya Rp 2,72 miliar.

Akibatnya, laba operasi PZZA di kuartal I 2020 tertekan menjadi Rp 14,26 miliar. Padahal, pada kuartal yang sama tahun sebelumnya bisa PZZA mengantongi Rp 53,86 miliar. Laba operasi ini juga diperberat oleh pendapatan operasi lainnya yang menipis 10,09% YoY menjadi Rp 11,58 miliar.

Penurunan pada laba operasi menekan laba sebelum pajak menjadi Rp 10,06 miliar, yang pada kuartal I tahun sebelumnya sebesar Rp 53,12 miliar.

Baca Juga: Sarimelati Kencana (PZZA) berhasil menambah 3 outlet baru di semester-I

Adapun laba sebelum pajak itu juga diperberat pendapatan bunga yang menipis 69,46% YoY menjadi Rp 941,92 juta. Di sisi lain, beban bunga dan keuangan membengkak dari sebelumnya Rp 3,21 miliar  menjadi Rp 4,95 miliar.

Adapun total aset PZZA mencapai Rp 2,37 triliun, meningkat dari akhir tahun 2019 yang mencapai Rp 2,11 triliun. Di sisi lain, total liabilitas PZZA tercatat  Rp 1,02 triliun atau  naik 32,54% quartal on quartal (QoQ). Total ekuitasnya juga terkerek tipis, dari sebelumnya 1,34 triliun menjadi Rp 1,35 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×