Reporter: Kenia Intan | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sarimelati Kencana Tbk mencatatkan kinerja yang kurang memuaskan sepanjang kuartal I 2020. Emiten dengan kode PZZA itu memang mencatatkan kenaikan pendapatan bersih, akan tetapi laba periode berjalannya menurun drastis.
Mengutip dari laporan keuangannya, Jumat (3/7), emiten pengelola gerai Pizza Hut itu membukukan pendapatan bersih hingga Rp 955,64 miliar. Jumlah tersebut naik 5,91% dibanding periode yang sama tahun 2019 yang sebesar Rp 902,29 miliar.
Sementara, laba periode berjalan PZZA turun hingga 84,94% year on year (YoY) menjadi Rp 6,05 miliar dari sebelumnya Rp 40,18 miliar.
Baca Juga: Waralaba Pizza Hut AS bangkrut, saham Sarimelati Kencana (PZZA) anjlok
Adapun menurut laporan keuangannya, mayoritas beban-beban PZZA di tiga bulan pertama 2020 membengkak. Beban pokok penjualan misalnya, naik hingga 11,14% YoY menjadi Rp 324,94 miliar dari sebelumnya Rp 292,36 miliar. Kenaikan ini menekan laba brutonya menjadi Rp 630,7 miliar.
Selain itu, beban penjualan PZZA juga membengkak 8,48% YoY menjadi Rp 567,30 miliar. Kenaikan juga dirasakan oleh beban umum dan administrasi, menjadi Rp 53,45 miliar dari sebelumnya Rp 43,28 miliar. Beban operasi lainnya juga naik drastis 166,91% YoY, menjadi Rp 7,26 miliar dari sebelumnya Rp 2,72 miliar.
Akibatnya, laba operasi PZZA di kuartal I 2020 tertekan menjadi Rp 14,26 miliar. Padahal, pada kuartal yang sama tahun sebelumnya bisa PZZA mengantongi Rp 53,86 miliar. Laba operasi ini juga diperberat oleh pendapatan operasi lainnya yang menipis 10,09% YoY menjadi Rp 11,58 miliar.
Penurunan pada laba operasi menekan laba sebelum pajak menjadi Rp 10,06 miliar, yang pada kuartal I tahun sebelumnya sebesar Rp 53,12 miliar.
Baca Juga: Sarimelati Kencana (PZZA) berhasil menambah 3 outlet baru di semester-I
Adapun laba sebelum pajak itu juga diperberat pendapatan bunga yang menipis 69,46% YoY menjadi Rp 941,92 juta. Di sisi lain, beban bunga dan keuangan membengkak dari sebelumnya Rp 3,21 miliar menjadi Rp 4,95 miliar.
Adapun total aset PZZA mencapai Rp 2,37 triliun, meningkat dari akhir tahun 2019 yang mencapai Rp 2,11 triliun. Di sisi lain, total liabilitas PZZA tercatat Rp 1,02 triliun atau naik 32,54% quartal on quartal (QoQ). Total ekuitasnya juga terkerek tipis, dari sebelumnya 1,34 triliun menjadi Rp 1,35 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News