Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli
Untuk faktor nilai tukar dan gandum sendiri pihaknya melihat bukan sebuah sentimen besar bagi emiten karena terbukti COGS tahun 2020 dapat ditekan sebesar minus 5,23%. Hal tersebut patut diapresiasi karena emiten bisa menekan biaya produksinya di tengah fluktuasi nilai tukar dan kenaikan harga gandum tahun lalu.
Ia merekomendasikan, secara teknikal ROTI masih bergerak dalam uptrend didukung dengan indikator stochastic yang crossing di area oversold dan harga yang tertahan di EMA 90 dan mencoba menembus EMA 13&24. Dalam jangka pendek ROTI masih cukup layak untuk diperhatikan dengan strategi buy on weakness dan target harga yang dapat diperhatikan di Rp 1.410 dan Rp 1.425.
"Perhatikan level support di Rp 1.340 untuk stop loss," tutupnya.
Selanjutnya: Nippon Indosari (ROTI) merampungkan divestasi Sarimonde di Filipina
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
