kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,65   -11,86   -1.27%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba meroket, BEI menyebut kondisi pasar semester satu menguntungkan untuk investasi


Kamis, 29 Agustus 2019 / 20:50 WIB
Laba meroket, BEI menyebut kondisi pasar semester satu menguntungkan untuk investasi
ILUSTRASI. Pemaparan implementasi percepatan transaksi bursa


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laba bersih Bursa Efek Indonesia (BEI) meroket hingga 193,45% secara tahunan pada semester pertama tahun ini. Pada laporan keuangan semester I-2019, tercatat laba bersih BEI sebesar Rp 286,26 miliar.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo mengatakan, kenaikan laba yang signifikan tersebut terjadi karena kombinasi kontribusi yang besar dari pendapatan investasi dan efisiensi biaya operasional.

Pendapatan BEI pada semester satu tahun ini tercatat sebesar Rp 968,13 miliar atau naik 24,24% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (yoy). Adapun, pada semester I-2018 pendapatan BEI hanya Rp 779,24 miliar.

Baca Juga: Laba Bursa Efek Indonesia (BEI) meroket 193,45% di semester I-2019

Kenaikan pendapatan tersebut utamanya disebabkan oleh naiknya pendapatan investasi. Pos ini tercatat naik 468,52% yoy dari Rp 19,09 miliar menjadi Rp 108,53 miliar.

"Kondisi pasar memang menguntungkan untuk investasi di semester satu tahun ini," jelas Laksono kepada Kontan.co.id, Kamis (29/8).

Ke depan, dia berharap kondisi pasar dalam negeri bisa membaik. Sehingga pendapatan investasi BEI pada semester dua tahun ini bisa setinggi capaian semester satu.

Baca Juga: BEI masih mengejar 100.000 investor baru hingga tutup tahun

Menurut Laksono, kenaikan pos pendapatan investasi tersebut juga karena BEI menjalankan kebijakan investasi yang aktif. Dalam arti melepas investasi yang kurang perform untuk diganti dengan investasi lain yang dianggap lebih baik.

"Ada reksadana yang dimiliki oleh BEI yang kurang perform kami cairkan untuk diinvestasikan di reksadana lain yang lebih perform," jelas Laksono memberi contoh terkait strategi kebijakan BEI tersebut di atas.

Sementara itu, dari sisi biaya, BEI memang terlihat melakukan efisiensi meskipun tipis. Pos beban BEI hanya turun 3,57% yoy dari Rp 648,23 miliar menjadi Rp 625,11 miliar. Penurunan disebabkan turunnya beban gaji dan tunjangan. Pos tersebut turun 16,29% dari Rp 345 miliar menjadi Rp 288,8 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×