Reporter: Kenia Intan | Editor: Yudho Winarto
Untuk kuartal II-2020, Budi tidak memungkiri akan banyak tantangan karena Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan di beberapa wilayah membuat masyarakat tinggal di rumah.
"Aktivitas ekonomi tidak banyak berjalan. Dapat dikatakan tahun ini festive berkurang atau bahkan hilang dibanding tahun-tahun sebelumnya," imbuhnya.
Baca Juga: Ini sektor yang menopang kenaikan penjualan Kino Indonesia (KINO) di kuartal I-2020
Walaupun kinerja KINO akan berat hingga akhir semester I-2020, Budi berharap kekurangan di semester ini akan tertutup di semester selanjutnya. Adapun saat ini KINO masih menargetkan penjualannya naik 15% dan laba bersihnya terkerek 30% sepanjang tahun 2020.
Berkaca dari pertumbuhan laba yang dianggapnya wajar tadi, ia masih optimistis target laba tersebut akan tercapai apabila sisi penjualannya juga terkerek sesuai harapan.
Adapun terkait penjualan, sempat disampaikan kepada Kontan.co.id sebelumnya bahwa penjualan KINO di kuartal I terdorong oleh keputusan KINO memperkuat produk-produk yang memiliki permintaan stabil dan berpotensi mengalami kenaikan. Misalnya, hand sanitizer, hand wash, dan minuman kesehatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News