Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen kertas, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) membukukan penurunan laba bersih hingga kuartal III-2023. Analis rekomendasikan trading buy pada kedua saham tersebut.
Per 30 September 2023, laba bersih INKP anjlok hingga 50% menjadi US$ 320,88 juta. Jika dibandingkan periode yang sama sebelumnya, laba bersih INKP sebesar US$ 647,18 juta.
Anjloknya laba bersih INKP disebabkan penurunan pendapatan 10% menjadi US$ 2,68 miliar pada kuartal III-2023, dibandingkan periode sama 2022 yang sebesar US$ 2,99 miliar.
Baca Juga: Cermati 10 Saham Net Sell Terbesar Asing pada Perdagangan Selasa (31/10)
Sementara TKIM juga membukukan penurunan laba menjadi US$ 134,08 juta atau turun sebanyak 61,15% dibandingkan periode sama 2022 yang sebesar US$ 345,18 juta.
Pendapatan bersih TKIM juga menyusut sebanyak 8,21%, per 30 September 2023, pendapatan bersih TKIM sebesar US$ 812,63 juta. Pada kuartal III-2022, TKIM membukukan pendapatan bersih sebesar US$ 885,38 juta.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat pergerakan INKP saat ini masih tertahan oleh MA200 namun disertai dengan munculnya volume pembelian.
"Dari sisi indikator, baik MACD maupun Stochastic masih berada di area negatifnya namun sinyal sudah mulai menyempit dan berpeluang terjadinya golden cross," kata Herditya kepada Kontan.co.id, Kamis (2/11).
Baca Juga: Kenaikan Laba Bersih Hingga 85,28% Belum Berefek ke Harga Saham SMIL
Sementara penguatan TKIM hari ini disertai dengan munculnya volume pembelian, namun masih berada pada fase downtrendnya.
"Dari sisi indikator, Stochastic mulai bergerak menyempit di area oversoldnya dan berpeluang untuk terjadinya golden cross, namun MACD masih berada di area negatifnya dan belum menunjukkan tanda penguatan," jelasnya.
Herditya merekomendasikan trading buy pada saham INKP dan TKIM. Dengan rincian, support 8.200 dan resistance 9.000 pada saham INKP dan support 6.800 resistance 7.525 pada saham TKIM.
Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian mengatakan hal tersebut disebabkan dari sisi top line maupun bottom line, di mana top line pendapatan mengalami penurunan, yang diiringi dengan kenaikan beban penjualan, terutama dari bahan baku. Sementara dari sisi bottom line, dikarenakan meningkatnya beban bunga.
Baca Juga: Pendapatan dan Laba Bersih Tjiwi Kimia (TKIM) Melorot pada Semester I-2023
"Pada kuartal IV-2023 nanti, seharusnya masih bisa lebih baik lagi, terutama didorong permintaan dari bisnis yang fokus kepada nilai ESG terutama pengguna kemasan kertas ramah lingkungan," kata Fajar kepada Kontan.co.id, Rabu (2/11).
Menurutnya, dari sisi pemberat, yaitu di antaranya karena perlambatan ekonomi global terutama dari China sebagai konsumen terbesar bagi INKP.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News