Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten periklanan, PT Era Media Sejahtera Tbk (DOOH), membukukan pertumbuhan laba bersih pada semester I-2024. Adapun bottom line DOOH berhasil tumbuh dobel digit.
Melansir laporan keuangan per Juni 2024, laba neto tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 5,45 miliar. Ini tumbuh 39,94% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 3,9 miliar.
Dari sisi top line, DOOH berhasil meraup pendapatan bersih sebesar Rp 49,93 miliar per Juni 2024. Sejalan dengan itu, beban pokok pendapatan DOOH turun signifikan 29,21% YoY menjadi Rp 45,92 miliar.
Baca Juga: Era Media Sejahtera (DOOH) Incar Pendapatan Rp 154 Miliar pada 2023
Alhasil, laba usaha DOOH mencapai Rp 6,9 miliar di semester I-2024. Dibandingkan periode yang sama di 2023, laba usaha DOOH mengembang 76,57% YoY dari Rp 3,91 miliar.
Direktur Utama Era Media Sejahtera, Vicktor Aritonang, mengatakan pada dua kuartal awal tahun ini, DOOH fokus memperkuat fondasi sebagai media periklanan. Mengingat era periklanan terus mengalami perkembangan.
Adapun salah satu strategi DOOH dalam meningkatkan kualitas, yakni dengan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak. Di antaranya dengan PT Integrasi Transit Jakarta dan Openln.
Vicktor menjelaskan, kerja sama dengan OpenIn memungkinkan perusahaan untuk menyediakan metrik pemasaran presisi dan prediktif terkait lokasi iklan, serta memberikan layanan pelaporan kampanye secara real-time kepada klien.
Baca Juga: Laba Bersih Era Media Sejahtera (DOOH) Melesat 39,28% Per Kuartal III-2023
"Sementara itu, kerjasama dengan PT Integrasi Transit Jakarta bertujuan untuk mengembangkan dan mengelola media reklame di Kawasan TOD (Transit Oriented Development)," kata dalam keterangan resmi, Rabu (14/8).
Selain itu, DOOH juga mengembangkan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang disematkan pada CCTV di KRL TV, yang berfungsi untuk menangkap respons audiens terhadap tayangan iklan di dalam gerbong kereta.
“Pengembangan ini akan terus dilanjutkan dengan penerapan Augmented Reality (AR) pada aset media lainnya seperti digital totem, yang memungkinkan interaksi langsung dengan audiens melalui avatar,” jelas Vicktor.
Selanjutnya: Gejala Kanker Serviks pada Wanita dan Cara Mendeteksinya
Menarik Dibaca: Gejala Kanker Serviks pada Wanita dan Cara Mendeteksinya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News