Reporter: Yuwono Triatmodjo, Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Yuwono Triatmodjo
JAKARTA. Tiga emiten Grup Bakrie, Selasa (31/10), merilis kinerja kuartal III-2013. Ketiga emiten itu adalah PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG). Dari ketiga perusahaan itu, hanya ENRG yang mencetak untung.
ENRG mencatat lonjakan pertumbuhan laba bersih 1.333,99% year on year (yoy) menjadi US$ 202,91 juta di periode tersebut. Padahal, penjualan ENRG cuma meningkat 32,76% menjadi US$ 576,96 juta.
Dalam penjelasannya, kemarin, Direktur ENRG, Didit Ratam dan Amir Balfas menerangkan bahwa lonjakan laba bersih ENRG yang signifikan itu berasal dari hasil penjualan 10% saham di Blok Masela PSC ke Shell.
Di lain pihak, BUMI dan BNBR tak seberuntung ENRG karena mencetak rugi bersih. Rugi bersih BUMI periode Januari-September 2013 tercatat senilai US$ 413,56 juta. Pada periode yang sama tahun 2012, rugi bersih BUMI mencapai US$ 655,42 juta. Sementara, rugi bersih BNBR mencapai Rp 750,79 miliar dari sebelumnya laba sebesar Rp 252,71 miliar.
Presiden Direktur BNBR Bobby Gafur Umar menyatakan, kerugian BNBR tersebut disebabkan depresiasi rupiah. "Ini berasal dari rugi selisih kurs, bukan rugi operasional," ungkap dia, kemarin.
Rugi selisih kurs BNBR memang melonjak. Per September 2012, rugi selisih kurs BNBR tercatat hanya Rp 151,01 miliar. Namun per September 2013, rugi kurs membengkak 81,6% menjadi Rp 823,82 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News