kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,60%
  • IDX 6.520   249,06   3,97%
  • KOMPAS100 949   42,15   4,65%
  • LQ45 738   34,14   4,85%
  • ISSI 202   5,55   2,82%
  • IDX30 382   17,70   4,85%
  • IDXHIDIV20 462   16,68   3,75%
  • IDX80 107   4,47   4,34%
  • IDXV30 110   2,54   2,36%
  • IDXQ30 125   5,23   4,36%

Laba Emiten Batubara Low Tuck Kwong (BYAN) Turun 25,5% Jadi US$ 922,64 Juta


Senin, 03 Maret 2025 / 15:44 WIB
Laba Emiten Batubara Low Tuck Kwong (BYAN) Turun 25,5% Jadi US$ 922,64 Juta
ILUSTRASI. Bayan Resources (BYAN) cetak penurunan kinerja dengan laba bersih koreksi 25,5% menjadi US$ 922,64 juta di tahun 2024


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bayan Resources Tbk (BYAN) mengalami penurunan kinerja keuangan pada 2024. BYAN meraih laba bersih senilai US$ 922,64 juta, atau menurun 25,50% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya (year on year/YoY).

Meski menurun, tapi keuntungan BYAN masih terbilang jumbo jika dikonversi memakai nilai tukar rupiah. Hanya sebagai gambaran saja, laba bersih BYAN tahun 2024 setara dengan Rp 15,29 triliun, jika dikonversi dengan asumsi kurs Rp 16.575 per dolar Amerika Serikat (AS).

Sebagai perbandingan, BYAN membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 1,23 miliar pada tahun 2023. Penurunan bottom line BYAN sejalan dengan pelemahan top line.

Pendapatan emiten tambang batubara milik taipan Low Tuck Kwong ini menyusut 3,91% (yoy) dari US$ 3,58 miliar menjadi sebesar US$ 3,44 miliar pada 2024. Pendapatan BYAN didapat dari penjualan batubara ke pihak ketiga sebesar US$ 3,21 miliar dan pihak berelasi senilai US$ 213,56 juta.

Baca Juga: Bayan Resources (BYAN) Kantongi Fasilitas Pinjaman US$ 125 Juta dari Bank Mega

Penjualan ekspor batubara BYAN mencapai US$ 2,91 miliar pada 2024, sedangkan penjualan domestik sejumlah US$ 506,56 juta. Selain itu, BYAN juga mencetak pendapatan dari segmen non-batubara ke pihak ketiga sebesar US$ 21,15 juta. 

Ketika pendapatan merosot, beban pokok pendapatan BYAN justru meningkat 10,47% (yoy) menjadi US$ 2,11 miliar. Hasil ini membuat laba bruto BYAN tertekan, anjlok 19,87% (yoy) dari US$ 1,66 miliar menjadi US$ 1,33 miliar.

Pada periode yang sama, BYAN mengalami kenaikan pada pos beban penjualan dan beban keuangan. BYAN juga berbalik mencatatkan beban lain-lain senilai US$ 17,17 juta pada 2024, berbanding pendapatan US$ 7,03 juta pada 2023.

BYAN pun mencetak laba sebelum pajak sebesar US$ 1,20 miliar pada 2024, merosot 26,38% (yoy). Pada saat yang sama, beban pajak penghasilan BYAN terpangkas 25,81% (yoy) menjadi US$ 262,14 juta. 

BYAN lantas membukukan laba tahun berjalan senilai US$ 943,37 juta pada tahun lalu. Anjlok 26,27% dibandingkan laba tahun berjalan 2023, yang kala itu sebesar US$ 1,27 miliar.

Sejalan dengan penurunan laba, laba bersih per saham BYAN turun secara tahunan. Dari US$ 0,04 pada 2023 menjadi US$ 0,03 pada 2024.

Baca Juga: Bayan Resources (BYAN) Bagi Dividen Interim US$ 300 Juta, Catat Tanggalnya

Meski mengalami penurunan kinerja keuangan, tapi performa operasional BYAN mencapai pertumbuhan. Volume produksi batubara BYAN tercatat sebesar 56,9 juta metrik ton (MT) pada 2024, tumbuh 14,48% dibandingkan produksi 49,7 juta MT pada 2023.

Dari sisi penjualan, volume penjualan batubara BYAN meningkat 19,06% (yoy) dari 47,2 juta MT menjadi 56,2 juta MT pada 2024. Hanya saja, kenaikan volume penjualan tidak dibarengi dengan harga jual rata-rata alias Average Selling Price (ASP).

Pada tahun 2024, ASP BYAN tercatat sebesar US$ 61,3 per ton. Turun 19,12% dibandingkan ASP US$ 75,8 per ton pada tahun 2023.

Dalam materi paparan publik yang dirilis pada Senin (3/3), BYAN memiliki komitmen dan kontrak penjualan untuk tahun 2025. Per pertengahan Februari 2025, komitmen dan kontrak penjualan BYAN mencapai 64,1 juta MT, dengan 88% harga mengambang dan 12% harga tetap.

 

Dari sisi belanja modal (capex), BYAN merealisasikan capex sebanyak US$ 160,7 juta. Lebih rendah dari anggaran capex BYAN sebesar US$ 258,9 juta  pada 2024.

Sebagai pedoman untuk tahun 2025, Manajemen BYAN menargetkan pendapatan bisa mencapai US$ 4,1 miliar - US$ 4,4 miliar. BYAN menargetkan volume produksi sebesar 69 juta MT - 72 juta MT.

BYAN membidik volume penjualan batubara sebanyak 70 juta MT - 72 juta MT. BYAN mengejar rata-rata biaya tunai sebesar US$ 38 - US$ 40 per MT.

BYAN menargetkan harga jual rata-rata di level US$ 58 - US$ 60 per MT. Dari sisi belanja modal, BYAN menganggarkan capex sebesar US$ 200 juta hingga US$ 300 juta.

Sementara itu, dari sisi pergerakan harga saham, BYAN menguat dalam tiga perdagangan beruntun. Hingga pukul 15:13 WIB, harga BYAN meningkat 2,72% ke posisi Rp 19.800 per saham. 

Selanjutnya: 5 Manfaat Kurma untuk Sakit Lambung, Konsumsi saat Berbuka Puasa

Menarik Dibaca: 5 Manfaat Kurma untuk Sakit Lambung, Konsumsi saat Berbuka Puasa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×