Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laba bersih PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) tertekan di semester pertama 2022. Namun sampai dengan akhir tahun, duo Indofood ini dinilai masih prospektif.
Head Of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya mengatakan, penurunan laba ICBP dan INDF ditekan oleh kenaikan harga komoditas khususnya gandung sebagai bahan baku utama.
"Gandum yang merupakan bahan pokok dengan porsi yang besar bagi INDF dan ICBP harganya sudah naik 15% secara tahunan," kata Cheril kepada Kontan.co.id, Rabu (31/8).
Baca Juga: Laba Bersih Indofood CBP (ICBP) Ambles 40% di Semester I-2022, Ini Penyebabnya
Per Juni 2022, INDF membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 52,79 triliun atau meningkat 12% secara tahunan alias year on year (YoY). Dari sisi bottom line, laba bersih INDF turun 16% menjadi Rp 2,90 triliun.
Sementara ICBP mengantongi pendapatan senilai Rp 32,59 triliun atau mengembang 16% secara tahunan. Di enam bulan pertama 2022, laba bersih ICBP tergerus sekitar 40% menjadi Rp 1,93 triliun.
Meski begitu, Cheril menilai kedua saham Indofood ini masih prospektif lantaran harga soft commodity ini sudah dalam tren penurunan jangka menengah. "Selain itu INDF dan ICBP memiliki brand yang kuat bahkan hingga ke luar negeri dan sehingga masih berpotensi bertumbuh," kata dia.
Pada perdagangan hari ini, saham duo Indofood kompak tersungkur di zona merah. Pada akhir perdagangan Rabu (31/8), INDF ditutup turun 4,23% ke level Rp 6.225 per saham. sementara harga saham ICBP melemah 4,87% ke posisi Rp 8.300 per saham.
Baca Juga: Laba Bersih Indofood Sukses Makmur (INDF) Turun 16% di Semester I-2022, Ini Alasannya
Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Roger M. M. menyebut, harga saham ICBP dipicu oleh penurunan laba perusahaan produk makanan bermerek ini.
"Prospeknya setelah penurunan laba, jangan terlalu agresif untuk mengakumulasi dulu, kita tunggu diskon," kata dia dalam siaran langsung di YouTube Mirae Asset.
Cheril merekomendasikan beli INDF dengan target harga Rp 6.650. Rekomendasi beli juga disematkan pada saham ICBP dengan target harga Rp 8.675 per saham.
Sementara, Analis Kanaka Hita Solvera WIlliam Wibowo merekomendasikan buy on weakness ICBP dengan support Rp 7.775 dan resistance Rp 8.900. Dia juga merekomendasikan buy on weakness untuk INDF dengan support di Rp 6.000 dan resistance Rp 6.650.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News