Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mencatatkan pendapatan tertinggi sepanjang 2022. BUMI membukukan kenaikan pendapatan 57% menjadi US$ 8,53 miliar sepanjang tahun lalu.
Kenaikan pendapatan tersebut membuat laba BUMI melonjak 213% menjadi US$ 525 juta. Kenaikan pendapatan itu terjadi di tengah kenaikan harga batubara tahun lalu.
BUMI juga mencatatkan kenaikan beban pokok pendapatan sebesar 52% menjadi US$ 6,12 miliar dibandingkan tahun 2021 yang sebesar US$ 4,03 miliar.
Baca Juga: Asing Net Buy Rp 115 Miliar Saat IHSG Merosot di Awal Pekan, Ini Saham yang Dikoleksi
Demikian juga beban usaha tercatat meningkat 26% menjadi US$ 338,3 juta dibandingkan tahun lalu yang sebesar US$ 267,7 juta.
Direktor & Corporate Secretary Bumi Resources, Dileep Srivastava, mengatakan tahun 2022 menghadirkan tantangan unik seperti hujan lebat yang terus menerus sejak akhir 2021. Kemudian disusul juga krisis energi, dan diperburuk perkembangan geopolitik, kekhawatiran akan resesi.
"Ketidakstabilan keuangan baru-baru ini yang berpotensi menyebabkan gangguan ekonomi lebih lanjut," ujar Dileep dalam keterangan tertulis, Selasa (28/3).
Namun kenaikan harga batubara telah membuat kinerja BUMI mencatatkan rekor pendapatan tertinggi sebesar US$ 8,53 miliar pada tahun 2022.
Baca Juga: Prediksi IHSG Hari Ini (24/3) Melemah, Analis Rekomendasi Beli 3 Saham Berikut
Sementara itu, terkait utang yang belum dibayar telah dilunasi dengan konversi MCB/OWK menjadi saham dan penerbitan saham melalui PMTHMETD senilai US$ 1,6 miliar (200 miliar saham seharga Rp 120 per saham) pada 22 Oktober. Grup Salim menjadi pemegang saham pengendali bersama dengan Bakrie.
Saham beredar BUMI pada 31 Desember 2022 mencapai 371,3 miliar atau meningkat signifikan dibandingkan di awal tahun 2022 yang sebesar 74,3 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News