Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Kinerja emiten properti PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) melesat. Sepanjang tiga bulan pertama 2013, laba bersih perusahaan milik Grup Sinar Mas ini melejit 369,1% menjadi Rp 1,29 triliun. Sementara pendapatan BSDE naik 160% menjadi sekitar Rp 2,08 triliun.
Lonjakan kinerja BSDE itu berasal dari pos pendapatan tiga proyek joint venture. Pertama, penjualan 10 hektare (ha) lahan ke AEON. Kedua, penjualan 68 ha lahan ke Bumi Parama Wisesa, perusahaan patungan BSDE dengan Hong kong Land. Ketiga, penjualan lahan ke PT Indonesia International Expo, perusahaan patungan BSDE dengan Grup Kompas Gramedia.
Para analis memperkirakan, hingga akhir tahun ini, kinerja BSDE masih akan tumbuh pesat. Thendra Crisnanda, analis BNI Securities bilang, BSDE agresif membentuk perusahaan patungan untuk mengerek kinerja. Sebab, joint venture ini meningkatkan aset BSDE secara signifikan.
Misal, menggandeng AEON untuk membangun mal yang terintegrasi. "Adanya berbagai ekspansi ini, bisa dan mengerek harga tanah dan properti di BSDE," jelas Thendra.
Strategi ini membuat harga tanah di BSDE naik 15%-20%. Saat ini, harga tanah rata-rata di BSDE Rp 8 juta per m². Hal ini menjadi salah satu katalis positif yang bisa mendorong pendapatan BSDE. Thendra memperkirakan, harga tanah BSDE ini bisa mengejar harga tanah di lahan milik PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) yang premium.
Benedictus Agung Swandono, analis Samuel Sekuritas bilang, di kuartal I 2013, penjualan tanah dan bangunan termasuk rumah tinggal berkontribusi 90,6% dari total pendapatan BSDE. Segmen ini tumbuh 194% ketimbang tahun lalu. Sedangkan, pendapatan sewa berkontribusi 5% senilai Rp 103,5 miliar.
Selain membentuk join venture, BSDE juga rajin menambah landbank baru. BSDE telah mengakuisisi 3 ha lahan baru di Rasuna Epicentrum milik PT Bakrieland Development Tbk (ELTY).
Lahan ini akan digunakan untuk proyek high rise residential. Pemasaran proyek ini akan mulai akhir tahun ini. Tentu saja, ini akan menyumbang pendapatan BSDE. Saat ini, total landbank BSDE mencapai 5.000 ha. "Pertumbuhan bisa lebih pesat, dengan catatan, BSDE cepat memanfaatkan asetnya. Kalau didiamkan saja, tidak akan berpengaruh," jelas Benedictus.
Kinerja BSDE bisa makin bertumbuh karena saat ini sedang membidik proyek jalan tol Serpong-Balaraja sepanjang 31 kilometer. Menurut Thendra, proyek tol ini bisa menopang bisnis properti, terutama di BSD City tahap dua di Serpong.
Thendra mengestimasi, laba BSDE akan naik 64% menjadi Rp 2,1 trilun di tahun ini. Sementara, pendapatan naik 43,2% menjadi Rp 5,3 triliun. Benedictus memperkirakan, laba bersih bisa naik 48,4% menjadi Rp 1,9 triliun, dengan pendapatan Rp 5,3 triliun
Thendra dan Benedictus merekomendasikan beli saham BSDE. Thendra memberi target harga BSDE di Rp 2.800 per saham. Sedangkan Benedictus menargetkan harga BSDE di Rp 2.000 yang mencerminkan price earning ratio (PER) di 2013 18,3 kali.
Analis Indo Premier Securities, Beatrisha Kadharusman juga merekomendasikan buy saham BSDE di Rp 2.530 per saham. Senin (6/5), harga BSDE tak bergerak dari Rp 1.750 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News