kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba bersih turun, simak rekomendasi saham Gudang Garam (GGRM)


Kamis, 06 Mei 2021 / 20:41 WIB
Laba bersih turun, simak rekomendasi saham Gudang Garam (GGRM)
ILUSTRASI. Produk Rokok Gudang Garam (GGRM)


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Gudang Garam Tbk (GGRM) di kuartal I-2021 kurang mengesankan. Walau berhasil mengerek pendapatan, laba bersih emiten rokok ini malah anjlok di tiga bulan pertama tahun ini. 

Analis BRI Danareksa Sekuritas Natalia Sutanto dalam risetnya menjelaskan, pendapatan GGRM di kuartal I-2021 sebesar Rp 29,8 triliun, tumbuh 9,1% secara tahunan (yoy), namun turun 4,4% secara kuartalan (qoq). 

Kenaikan pendapatan didukung oleh pendapatan SKM yang naik 9,5% yoy, diikuti oleh pendapatan SKT yang menguat 1,4% di periode Januari-Maret 2021.

"Pada kuartal pertama, SKM dan SKT memberikan kontribusi pendapatan masing-masing sebesar 91% dan 7%. Pendapatan GGRM di kuartal I-2021 sejalan 25% dari perkiraan sepanjang tahun dan perkiraan konsensus kami," jelas Natalia dalam risetnya. 

Hanya saja, laba bersih GGRM periode tersebut justru turun 28,6% yoyo menjadi Rp 1,75 triliun. Jumlah ini juga turun 12,7% secara kuartalan (qoq). Hasil itu memenuhi 22% dari perkiraan sepanjang tahun dan 23% dari perkiraan konsensus BRI Danareksa.

Natalia bilang, penurunan laba karena margin kotor yang lebih rendah akibat ketidakmampuan perusahaan untuk membebankan pajak cukai yang lebih tinggi. Pada kuartal I lalu, margin kotor GGRM turun 13,1%.

Baca Juga: Simak kinerja Gudang Garam (GGRM) sepanjang kuartal I-2021

 

Untuk memberlakukan cukai yang lebih tinggi, perusahaan menaikkan harga untuk produk-produk yang lebih bernilai seperti Surya Promild dan GG Mild sebesar 11% yoy. 

Sementara itu, harga produk utama lainnya seperti GG Merah, GG International dan GG Surya dipertahankan dan mengikuti kenaikan harga minimum terbaru pada Oktober 2020.

Di sisi lain, harga minimum cukai dan harga bahan baku masing-masing naik sebesar 21% dan 11% yoy. "Perlu diingat bahwa di kuartal I-2021, kontribusi pajak cukai terhadap COGS meningkat menjadi 91% dibandingkan periode yang sama tahun lalu 87%," jelasnya.

Natalia melanjutkan, ketidakmampuan untuk membebankan cukai yang lebih tinggi memberikan tekanan pada margin kotor. Pada kuartal I-2021, GGRM melaporkan opex yang lebih rendah sebesar 6% dan menyebabkan marjin operasi periode ini sebesar 7,1% dibandingkan kuartal I-2021 sebesar 11,9%.

Meskipun biaya bunga lebih rendah dan pendapatan lain yang lebih tinggi, margin kotor yang lebih rendah memberikan tekanan pada pendapatan. Hal ini menyebabkan laba bersih menjadi Rp 1,75 triliun, turun 28,6% yoy dan 12,7% qoq.

Walau begitu, BRI Danareksa masih merekomendasikan hold untuk saham GGRM dengan target harga Rp 42.100 per saham.

Selanjutnya: Dikelilingi sentimen eksternal, simak rekomendasi saham untuk Jumat (7/5)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×