kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,58   -2,96   -0.33%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba bersih susut 24,31% di tahun 2019, begini penjelasan Panca Budi Idaman (PBID)


Senin, 30 Maret 2020 / 15:21 WIB
Laba bersih susut 24,31% di tahun 2019, begini penjelasan Panca Budi Idaman (PBID)
ILUSTRASI. Ilustrasi produk PT Panca Budi Idaman Tbk


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen kantong plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk mencatatkan penurunan kinerja laba bersih sepanjang tahun 2019 lalu. 

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, laba yang diatribusikan kepada entitas induk alias laba bersih Panca Budi Idaman di akhir 2019 lalu hanya Rp 222,89 miliar. Posisi ini turun 24,31% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 294,51 miliar. 

Direktur & Sekretaris Perusahaan Panca Budi Idaman Lukman Hakim menjelaskan, penurunan pada sisi laba bersih didorong oleh adanya agenda penetrasi pasar yang dilakukan oleh perusahaan di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah sepanjang tahun 2019 lalu. 

Baca Juga: Pendapatan naik 6,43%, laba bersih Panca Budi (PBID) justru melorot 32,12% pada 2019

Oleh karenanya, mau tidak mau, beban penjualan alias selling expenses perusahaan yang memiliki kode saham PBID pun terkerek naik. Memang sepanjang 2019 silam, beban penjualan perusahaan tercatat naik sekitar 19,61% menjadi Rp 144,12 miliar. Padahal pada 2018, beban penjualan PBID hanya Rp 120,49 miliar. 

Selain itu, harga bijih plastik turut menekan laba bersih perusahaan. Pasalnya, harga biji plastik yang turun di pasaran global membuat marjin laba segmen penjualan semakin sempit.

“Segmen bijih plastik mengalami penurunan laba karena penurunan harga bijih plastik di pasar global,” terang Lukman kepada Kontan.co.id, Senin (30/3).

Hal ini diperparah dengan adanya kenaikan beberapa pos beban lainnya. Seperti, beban pokok penjualan yang tercatat naik sekitar 7,96% yoy dari semula Rp 3,73 triliun di tahun 2018  menjadi Rp 4,03 triliun pada tahun 2019. Kenaikan juga terjadi pada beban umum dan administrasi serta beban keuangan. 

Sepanjang tahun 2019 lalu, beban umum administrasi perusahaan naik sekitar 17,70% yoy dari semula Rp 142,70 miliar pada 2018 menjadi Rp 167,97 miliar di tahun 2019. 

Sementara, beban keuangan Panca Budi Idaman naik sekitar 18,64% yoy dari Rp 18,38 miliar pada 2018 menjadi Rp 21,80 miliar di taun 2019. Tak pelak, laba bersih Panca Budi Idaman susut 24,31% yoy menjadi Rp Rp 222,89 miliar di sepanjang tahun 2019 lalu.

Baca Juga: Memiliki Anak Usaha Baru, Kapasitas Produksi Panca Budi Bertambah

Kendati begitu, Lukman menilai bahwa secara umum kinerja Panca Budi Idaman terbilang masih positif. Pasalnya, laba bersih perusahaan masih terjaga positif pada sepanjang tahun lalu. 

Di samping itu, upaya penetrasi perusahaan juga berbuah positif bagi kinerja penjualan Panca Budi Idaman. Lihat saja volume penjualan kantong plastik perusahaan di tahun 2019 tercatat tumbuh sekitar 9% bila dibandingkan tahun 2018. 

Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan volume penjualan kantong plastik pada tahun 2018 yang hanya naik sekitar 5,5% dibanding volume penjualan kantong plastik di tahun 2017.

Pertumbuhan volume penjualan kantong plastik juga diikuti oleh pertumbuhan nilai penjualan kantong plastik perusahaan. Sepanjang tahun 2019 lalu, penjualan segmen kantong plastik PBID naik tipis sekitar 1,71% dari Rp 2,54 triliun pada 2018 menjadi Rp 2,58 triliun di tahun 2019.

Bersamaan dengan ini, penjualan segmen biji plastik juga mengalami pertumbuhan sekitar 10,56% dari Rp 1,62 triliun pada 2018 menjadi Rp 1,80 triliun di tahun 2019. Sementara segmen lain-lain yang terdiri dari gelas plastik, kertas nasi dan sebagainya naik 34,73% dari Rp 183,57 miliar pada 2018 menjadi Rp 247,35 miliar di tahun 2019.

Baca Juga: Harga minyak turun, begini tanggapan Panca Budi Idaman (PBID)

Dus penjualan bersih konsolidasi perusahaan ikut terkerek sekitar 6,42% menjadi sebesar Rp Rp 4,63 triliun di tahun 2019. Sebelumnya, penjualan bersih Panca Budi Idaman tercatat sebesar   Rp 4,35 triliun pada periode sama tahun 2018.

“Pertumbuhan penjualan kami tumbuh 6,4%, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan industri packaging sekitar 4%-5%,” pungkas Lukman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×