Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
Harga amonia tahun lalu turun ke level terendah dalam 11 tahun terakhir karena kekhawatiran Covid-19. Vinod cukup optimis akan ada peningkatan kinerja tahun ini mengingat kenaikan harga LPG dan Amonia selama ini dan diperkirakan harga akan rata-rata lebih tinggi sebesar 15%-20%.
Tahun ini, ESSA fokus untuk kembali meningkatkan produksi untuk amoniak dan LPG sejalan dengan mulai pulihnya permintaan dan juga terkait dengan rencana proyek amonia biru (blue ammonia).
Meski tidak menyebut angka pasti, untuk sementara ini ESSA akan lebih banyak menyediakan anggaran untuk biaya operasional (opex), bukan untuk belanja modal (capex).
Baru-baru ini, ESSA bekerjasama dengan Japan Oil, Gas and Metals National Corporation (JOGMEC), Mitsubishi Corporation (MC), dan Institut Teknologi Bandung (ITB) melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) tentang pengumpulan, pemanfaatan dan penyimpanan karbon (carbon capture, utilization & storage /CCUS) untuk produksi amonia biru di Indonesia di Pabrik amoniak di Banggai, Sulawesi Tengah.
Selanjutnya: Golden Energy Mines (GEMS) membatalkan rencana right issue
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News