Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Ekspansi yang dilakukan PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) sepanjang tahun 2012 berbuah manis. Laba bersih SMCB naik 27% menjadi Rp 1,35 triliun sepanjang tahun 2012. Laba itu mencerminkan laba bersih per saham sebesar Rp 176 naik dari sebelumnya Rp 139 per saham.
Peningkatan laba bersih tak lepas dari naiknya pendapatan usaha SMCB sebesar Rp 9 triliun di tahun lalu. Pendapatan usaha itu naik 20% dari 2011 sebesar Rp 7,5 triliun.
Tapi, kenaikan pendapatan juga mendorong beban pokok penjualan SMCB yang meningkat menjadi Rp 5,66 triliun dari Rp 4,66 triliun di 2011. Meski demikian, laba kotor SMCB masih bisa bertumbuh menjadi Rp 3,35 triliun atau naik 17,13% dari Rp 2,86 triliun di tahun 2011.
Penyumbang penjualan SMCB berasal dari tiga produk, yakni semen Rp 7,7 triliun, beton Rp 1,24 triliun, dan agregat Rp 59,6 miliar.
Laporan keuangan SMCB juga menuliskan, laba usaha meningkat menjadi Rp 2,04 triliun dari sebelumnya Rp 1,69 triliun. Laba kotor yang tumbuh serta beban keuangan dari pos beban operasional lainnya seperti selisih kurs yang menurun menjadi penyebabnya. Beban keuangan dari pos rugi selisih kurs menurun dari sebelumnya Rp 17,38 miliar menjadi Rp 4,78 miliar.
SMCB juga tengah menyiapkan ekspansi di tahun ini. SMCB telah menandatangani kontrak pembangunan Pabrik Tuban II dengan ThyssenKrupp Polysius sebagai kontraktor pembangunan instalasi Pabrik Tuban I. Pabrik ini diperkirakan rampung semester pertama tahun ini. Pabrik ini berkapasitas 1,7 juta ton. Setelah Pabrik Tuban I dan II selesai, maka kapasitas produksi Holcim akan menjadi sekitar 11,7 juta ton setahun.
Reza Nugraha, analis MNC Securities mengatakan, tahun ini pertumbuhan sektor semen masih cukup tinggi. Sebab, daya beli sektor properti yang masih tinggi. Reza memperkirakan, pangsa pasar SMCB tahun ini pun akan meningkat dari tahun lalu sebesar 13,7% menjadi 14,4%.
Namun, kenaikan beban royalti diprediksi dapat menggerus laba SMCB. Beberapa waktu lalu, SMCB telah menandatangani royalty agreement dengan Holcim Technology Ltd. Royalti SMCB naik menjadi 4% di tahun ini dan 5% di tahun depan.
Royalti itu akan meningkatkan beban usaha SMCB sekitar 7%-8%. "Namun, pangsa pasar yang terus tumbuh dapat meminimalisir penurunan pendapatan SMCB," ujar dia.
Reza menduga, pendapatan SMCB 2013 tumbuh 25% dan laba bersih naik 18%. Ia merekomendasikan beli saham SMCB dengan target harga jangka panjang Rp 4.000. Kemarin, harga SMCB naik 6,98% ke Rp 3.450 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News