Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mengalami penurunan laba bersih sepanjang tahun lalu. SIDO meraih laba bersih Rp 1,10 triliun hingga akhir tahun 2022, merosot 12,69% dibandingkan laba bersih pada 2021.
Sebagai perbandingan, pada tahun 2021 SIDO membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 1,26 triliun. Penurunan bottom line SIDO pada tahun 2022 sejalan dengan top line yang merosot.
SIDO mencetak penjualan senilai Rp 3,86 triliun, turun 3,98% dibandingkan realisasi penjualan SIDO pada 2021 yang sebesar Rp 4,02 triliun. Merujuk laporan keuangan yang terbit di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jum'at (10/2), penjualan SIDO masih diperoleh dari tiga segmen bisnis.
Baca Juga: Beli Peralatan Produksi, Sido Muncul (SIDO) Siapkan Belanja Modal Rp 197 Miliar
Penjualan dari segmen jamu herbal dan suplemen mendominasi senilai Rp 2,63 triliun atau berkontribusi 68,13% terhadap total pendapatan SIDO. Penjualan di segmen ini turun 2,23% secara tahunan atau year on year (YoY).
Penjualan SIDO juga ditopang dari segmen makanan dan minuman dengan raihan Rp 1,08 triliun sepanjang 2022 atau berkontribusi 27,97%. Penjualan di segmen ini merosot 9,24% secara YoY.
Penjualan SIDO meningkat pada segmen farmasi. Terjadi kenaikan 4,30% dari Rp 137,14 miliar menjadi Rp 143,04 miliar. Namun kontribusi terhadap total penjualan SIDO paling mini, yakni 3,7%.
Sejalan dengan kinerja penjualan, beban pokok penjualan SIDO juga terpangkas. Turun tipis 1,73% (YoY) menjadi Rp 1,70 triliun pada 2022. Alhasil, laba bruto SIDO juga terpangkas dari Rp 2,28 triliun pada 2021 menjadi Rp 2,16 triliun sepanjang tahun lalu.
Baca Juga: Sido Muncul (SIDO) Siapkan Capex Rp 197 Miliar untuk Pembelian Alat Produksi
Pada saat yang sama, beban SIDO bertambah pada pos beban penjualan dan pemasaran serta beban umum dan administrasi. Masing-masing naik 1,54% (YoY) menjadi Rp 565,05 miliar dan meningkat 31,42% menjadi Rp 222,85 miliar sepanjang 2022.