Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja top line dan bottom line PT Petrosea Tbk (PTRO) bergerak tak sejalan sepanjang tahun 2024. Laba bersih PTRO menurun ketika pendapatan mengalami pertumbuhan.
PTRO meraup pendapatan senilai US$ 690,81 juta pada tahun 2024, meningkat 19,59% secara tahunan (year on year/yoy). Sebagai perbandingan, pada tahun sebelumnya PTRO mencetak pendapatan senilai US$ 577,61 juta.
Pendapatan PTRO bersumber dari segmen bisnis sepanjang waktu dan pada waktu tertentu. Segmen bisnis sepanjang waktu menyumbang US$ 626,63 juta sepanjang tahun lalu.
Baca Juga: Emiten Prajogo Pangestu Petrosea (PTRO) Raih Kontrak Senilai Rp 4,03 Triliun
Terdiri dari konstruksi dan rekayasa sebesar US$ 299,17 juta, penambangan senilai US$ 290,15 juta, jasa US$ 34,62 juta dan lain-lain sebesar US$ 2,68 juta. Sementara segmen bisnis pada waktu tertentu didapat dari penjualan batubara sebesar US$ 64,17 juta.
Sejalan dengan kenaikan pendapatan, beban usaha langsung PTRO melonjak 21,19% (yoy) jadi US$ 600,52 juta. Hasil ini membuat PTRO mengemas laba kotor sebesar US$ 90,28 juta pada 2024, tumbuh 9,96% dibandingkan capaian US$ 82,10 juta pada 2023.
Sementara itu, sejumlah pos beban PTRO mengalami kenaikan. Seperti beban penjualan dan administrasi yang meningkat 10,36% (yoy) jadi US$ 51,62 juta, beban bunga dan keuangan naik 30,75% (yoy) jadi US$ 25,89 juta dan beban pajak final yang melonjak 119,68% (yoy) jadi US$ 9,71 juta.
Laba sebelum pajak PTRO pun terpangkas, anjlok 50,99% (yoy) menjadi US$ 7,86 juta pada 2024. Pada periode yang sama, PTRO mencatatkan manfaat pajak penghasilan bersih sebesar US$ 2,08 juta, berbalik dari beban pajak penghasilan US$ 3,60 juta pada tahun sebelumnya.
Baca Juga: Peningkatan Perolehan Kontrak Dorong Prospek Petrosea (PTRO) di 2025
Alhasil, PTRO membukukan laba tahun berjalan sebesar US$ 9,95 juta pada tahun 2024, turun 19,95% dibandingkan capaian tahun 2023, yang kala itu mencapai US$ 12,43 juta.
Secara bottom line, PTRO meraih laba bersih senilai US$ 9,70 juta pada tahun 2024. Merosot 20,49% dibandingkan dengan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk PTRO sebesar US$ 12,20 juta pada tahun 2023.
Sementara itu, PTRO mengalami kenaikan dari sisi kas dan setara kas. Posisi kas dan setara kas akhir tahun PTRO melonjak 57,46% (yoy) dari sebelumnya US$ 72,98 juta menjadi US$ 114,92 juta.
Seperti diketahui, PTRO merupakan bagian dari konglomerasi bisnis milik konglomerat Prajogo Pangestu. Salah satu orang terkaya di Indonesia itu mengendalikan PTRO melalui PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN).
Baca Juga: Getol Memburu Kontrak Baru, Cermati Rekomendasi Saham Petrosea (PTRO)
CUAN merupakan induk usaha dari PT Kreasi Jasa Persada, perusahaan yang menjadi pengendali PTRO dengan kepemilikan 4,18 miliar saham atau setara 41,52% dari total saham PTRO.
Dari sisi pergerakan saham, harga PTRO merosot di awal perdagangan hari ini, Selasa (4/3). Hingga pukul 09:22 WIB, harga PTRO melemah 5,06% ke posisi Rp 3.190 per saham. Secara year to date, harga saham PTRO masih bisa mengakumulasi kenaikan sebesar 15,48%.
Selanjutnya: Banjir di Mana-Mana, Ini Peringatan Dini BMKG Cuaca Hujan Ekstrem 4-6 Maret 2025
Menarik Dibaca: Banjir di Mana-Mana, Ini Peringatan Dini BMKG Cuaca Hujan Ekstrem 4-6 Maret 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News