kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Laba Bersih PANI Naik 34,97% pada Semester I 2024, Ini Sebabnya


Rabu, 21 Agustus 2024 / 10:20 WIB
Laba Bersih PANI Naik 34,97% pada Semester I 2024, Ini Sebabnya
ILUSTRASI. PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 284,86 miliar pada semester I 2024


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 284,86 miliar pada semester I 2024, yang merupakan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Kinerja ini mengalami peningkatan sebesar 34,97% secara tahunan (year on year/yoy).

Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis, peningkatan laba bersih tersebut sejalan dengan peningkatan pendapatan neto yang dicapai dalam periode ini. PANI melaporkan pendapatan sebesar Rp 1,346 triliun di semester I 2024, dengan peningkatan tipis sebesar 0,21% yoy.

Presiden Direktur PANI, Sugianto Kusuma, menyatakan bahwa kenaikan pendapatan ini didorong oleh penambahan entitas anak perusahaan yang memberikan kontribusi signifikan terhadap laba kotor yang dibukukan dalam enam bulan pertama tahun ini.

“Kenaikan laba bersih PANI disebabkan oleh konsolidasi tambahan anak perusahaan yang dilakukan pada akhir tahun 2023, yang didanai oleh rights issue kedua,” ujar Sugianto dalam keterbukaan informasi pada Selasa (20/8).

Baca Juga: Naik 34,9%, PANI Catat Laba Bersih Rp 284,86 Miliar pada Semester I 2024

Laba bruto PANI tercatat sebesar Rp 751,97 miliar pada akhir Juni 2024, naik 11,37% yoy dari Rp 675,14 miliar. PANI juga berhasil mencatatkan pertumbuhan laba usaha sebesar Rp 574 miliar, meningkat 8% yoy.

Sektor residensial menjadi penyumbang pendapatan terbesar bagi PANI, dengan total pendapatan sebesar Rp 607 miliar atau setara dengan 45% dari total pendapatan yang dibukukan oleh PANI.

Sementara itu, sektor kavling tanah komersial mencatatkan pendapatan terbesar kedua sebesar Rp 528 miliar, naik 41% yoy. Selain itu, pendapatan dari produk komersial PANI meningkat 100% menjadi Rp 181 miliar, setelah pada semester pertama tahun lalu produk komersial belum memberikan kontribusi.

Per 30 Juni 2024, PANI mencatatkan total aset sebesar Rp 36,32 triliun, meningkat 8% dari Rp 33,71 triliun pada 31 Desember 2023. Sementara itu, ekuitas tercatat sebesar Rp 19,61 triliun pada semester I 2024, naik 3% dari Rp 19,08 triliun pada akhir tahun 2023.

Sugianto berharap dengan kinerja keuangan yang terus meningkat dan tumbuh secara konsisten, PANI dapat terus fokus pada pengembangan berkelanjutan.

“PANI akan tetap berkomitmen kepada seluruh pemangku kepentingan dan menjalankan strategi usaha yang telah dirancang untuk mencapai tujuan jangka menengah dan jangka panjang,” jelasnya.

 

Sebagai kelanjutan dari aksi korporasi yang dimulai pada tahun 2022 dan dilanjutkan pada tahun 2023, PANI telah menyampaikan rencana penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) dalam dua seri sekaligus.

Target penerimaan modal baru sebesar Rp 6,5 triliun diharapkan akan selesai pada bulan Agustus ini. Dana tersebut akan digunakan untuk ekspansi bisnis PANI.

Sugianto juga menegaskan bahwa PANI akan terus mendorong inovasi cemerlang untuk menciptakan pasar optimal di PIK2 serta mencapai profitabilitas berkelanjutan tanpa mengorbankan kepercayaan konsumen.

“Dengan upaya dan sumber daya yang dimiliki, saya berharap para pemegang saham dapat melihat pertumbuhan yang berkelanjutan pada setiap periode. Saya optimistis terhadap prospek bisnis PANI ke depan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia secara umum,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×