Reporter: Muhammad Julian | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen roti, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) mencatatkan kinerja yang prima di sepanjang tahun 2019. Roti membukukan kenaikan laba bersih menjadi Rp 301 miliar pada 2019 naik ih 74,30% dibandingkan 2018 yang sebesar Rp 172,68 miliar.
Pencapaian ini tidak terlepas dari kinerja top line perseroan yang positif. Mengutip laporan tahunan 2019 perseroan, penjualan neto perseroan tercatat sebesar Rp 3,33 triliun atau tumbuh sekitar 20,62% yoy dibanding penjualan bersih tahun 2018 yang sebesar Rp 2,76 triliun.
Baca Juga: Naik paling tinggi pada 2019, begini prospek indeks Pefindo i-Grade pada 2020
Sebagian besar penjualan bersih perseroan masih berasal dari segmen penjualan roti tawar yang tercatat sebesar Rp 2,44 triliun atau setara dengan sekitar 73,15% dari total penjualan.
Adapun sekitar 26,85% penjualan bersih sisanya berasal dari penjualan roti manis yang tercatat sebesar Rp 1,28 triliun, kue Rp 112,14 miliar, dan lain-lain sebesar Rp 7,73 miliar.
Kenaikan yang terjadi pada penjualan bersih sebenarnya juga dibareng oleh kenaikan pada beberapa pos beban. Namun demikian, kenaikan yang terjadi pada beberapa pos beban relatif lebih kecil apabila dibandingkan kenaikan pada penjualan bersih.
Baca Juga: IHSG naik tipis 0,11%, asing net sell saham-saham ini
Beban pokok penjualan misalnya, tercatat naik sekitar 16,73% yoy dari yang semula sebesar Rp 1,27 triliun di tahun 2018 menjadi Rp 1,48 triliun di tahun 2019. Begitu pula dengan beban usaha, beban usaha perseroan di sepanjang tahun 2019 hanya naik sekitar 14,94% yoy dari yang semula sebesar Rp 1,35 triliun pada tahun 2018 menjadi Rp 1,55 triliun di tahun 2019 lalu.
Di sisi lain, penghasilan operasi lainnya atawa other operating income perseroan tercatat mengalami kenaikan sekitar 19,40% yoy dari Rp 58,01 miliar di tahun 2019 menjadi Rp 69,27 miliar pada tahun 2019. Penghasilan ini diperoleh dari penjualan barang usang atawa scrap sales.
Baca Juga: IHSG menguat tipis 0,11% ke 6.193 di akhir perdagangan Senin (9/12)
Pada saat yang bersamaan, biaya keuangan juga tercatat mengalami penurunan sekitar 19,38% yoy menjadi Rp 66,29 miliar di tahun 2019. Sebelumnya biaya keuangan perseroan mencapai Rp 82,23 miliar di tahun 2018.
Alhasil, laba bersih perseroan melesat 74,30% yoy menjadi Rp 301 miliar di sepanjang tahun 2019 lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News