Reporter: Agung Hidayat | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Awal tahun ini tampaknya masih menjadi masa yang berat bagi bisnis PT Kedaung Indah Can Tbk (KICI). Produsen enamel dan kaleng kemasan tersebut harus menghadapi pelemahan daya beli dan meningkatnya ongkos bahan baku.
Berkaca pada laporan keuangan kuartal I-2018 pendapatan bersih perseroan turun 25% menjadi Rp 20,4 miliar, dimana pada periode yang sama tahun lalu Rp 27,38 miliar. "Kuartal I memang agak susah, daya beli melorot dan sudah terasa sejak akhir 2017 kemarin," ungkap Hadi Muliyono, Direktur PT Kedaung Indah Can Tbk kepada Kontan.co.id, Jumat (8/5).
Meski beban pokok penjualan KICI di kuartal I-2018 turun 19% menjadi Rp 15,72 miliar, hal tersebut belum dapat mengerek raihan laba kotornya yang turun 47% dari Ro 8,97 miliar menjadi Rp 4,68 miliar sepanjang kuartal I-2018.
Belum lagi KICI menghadapi beban keuangan dan rugi kurs yang mencapai Rp 88 juta, dimana pada kuartal I-2017 selisih kurs masih tercatat positif. "Kami kebanyakan bahan baku impor ditambah ada utang dalam Dolar AS, sehingga ada beban financing," urai Hadi.
Sehingga perolehan laba bersih sampai akhir Maret 2018 ini meluncur 93% menjadi Rp 233 juta, jauh dari perolehan di periode yang sama tahun lalu Rp 3,63 miliar. Untuk itu, Hadi mengatakan, perseroan masih berusaha menggenjot penjualan baik di dalam maupun luar negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News