kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba Bersih Indofood Sukses Makmur (INDF) Turun, Ini Kata Analis


Selasa, 28 Maret 2023 / 15:09 WIB
Laba Bersih Indofood Sukses Makmur (INDF) Turun, Ini Kata Analis
ILUSTRASI. Stan Indofood saat pameran THAIFEX-World of Food Asia. Laba Bersih Indofood Sukses Makmur (INDF) Turun, Ini Kata Analis.


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) membukukan kenaikan pendapatan pada 2022, namun INDF masih catatkan penurunan laba bersih sepanjang 2022.

Merujuk laporan keuangan INDF yang terbit Senin (27/3), INDF mengalami kenaikan penjualan sebesar 12% menjadi Rp 110,83 triliun sepanjang tahun 2022 sementara pada periode sama 2021 lalu sebesar Rp 99,35 triliun.

Sementara, beban pokok penjualan Indofood Sukses Makmur naik 14,93% menjadi Rp 76,86 triliun dari tahun sebelumnya 2021 sebesar Rp 66,87 triliun. 

Kenaikan beban pokok penjualan tersebut membuat INDF mencatatkan laba kotor sebesar Rp 33,97 triliun, atau naik 4,61% dari tahun sebelumnya 2021 sekitar Rp 32,47 triliun. 

Baca Juga: Laba Grup Indofood Tertekan Rugi Kurs

Kemudian mencatatkan laba usaha sebesar Rp 19,69 triliun atau naik 16,42% dari periode yang sama tahun sebelumnya 2021sebesar Rp 16,91 triliun. 

Sepanjang 2022, dari sisi bottom line, INDF mencatatkan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 9,19 triliun atau turun 18,14% dari periode yang sama tahun sebelumnya 2021sebesar Rp 11,23 triliun. 

Head of Research Phintraco Valdy Kurniawan mengatakan penurunan laba bersih masih sejalan dengan perkiraannya karena adanya peningkatan di sisi biaya keuangan. 

 

Sementara dari sisi pendapatan masih dibayangi oleh baru dimulainya pemulihan signifikan pada konsumsi domestik sejak akhir 2022 yang terindikasi dari kondisi indeks kepercayaan konsumen. 

Valdy mengatakan kenaikan pendapatan didorong oleh hampir semua segmen usaha, kecuali agribisnis yang mengalami penurunan pendapatan sebesar 9.76% secara tahunan ke Rp 17.77 triliun. 

Baca Juga: Rekomendasi Saham ASII, ICBP, MDKA, dan SMGR dari RHB Sekuritas untuk Senin (27/3)

Sementara segmen CBP masih menjadi kontributor utama pendapatan INDF dengan pertumbuhan sebesar 14,56% ke Rp 65,26 triliun. Jumlah tersebut setara dengan 53.87% total pendapatan.

Adapun, kenaikan laba usaha sebesar 16.42% secara tahunan didorong oleh adanya kenaikan penghasilan operasi lain sebesar 127,40% ke Rp 2,10 triliun. Akan tetapi, peningkatan beban keuangan sebesar 177.28% secara tahunan ke Rp 8 triliun menyebabkan penurunan laba bersih tahun berjalan sebesar 18,14% secara tahunan ke Rp 9,19 triliun.

Valdy mengatakan pembukaan PPKM di 2023 mendorong pemulihan mobilitas masyarkat. Kemenenterian Perhubungan memperkirakan jumlah peningkatan pemudik pada libur Idul Fitri 2023 sebanyak 123 juta orang. 

"Hal ini menunjukan peningkatan mobilitas masyarakat, sehingga konsumsi masyarakat juga akan mengalami kenaikan," Jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (28/3). 

Baca Juga: Pendapatan Indofood Sukses Makmur (INDF) Naik 12% di Tahun 2022

Menurut Valdy secara konsumsi masyarakat cenderung mengalami peningkatan pada Hari Raya termasuk Hari Raya Idul Fitri. Hal ini juga ditunjukan pada Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang rata-rata cenderung stabil dikisaran level 120. Level tersebut berada di atas level confidence yakni 100.

Valdy merekomendasikan beli untuk jangka panjang dengan target harga pertama di Rp 6.600 dan target berikutnya di Rp 6.800. Target bullish reversal jangka panjang berada di Rp 7.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×