kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba bersih Bukit Asam (PTBA) Merosot 62% Per Kuartal III-2023


Senin, 30 Oktober 2023 / 15:59 WIB
Laba bersih Bukit Asam (PTBA) Merosot 62% Per Kuartal III-2023
ILUSTRASI. Bukit Asam (PTBA) membukukan pendapatan sebesar Rp 27,7 triliun hingga kuartal ketiga 2023, turun 10,84% secara tahunan.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kinerja PT Bukit Asam Tbk (PTBA) turun sepanjang sembilan bulan pertama 2023. Emiten pelat merah ini mencetak laba bersih Rp 3,8 triliun per akhir September 2023. Realisasi ini merosot 62% jika dibandingkan dengan laba bersih PTBA pada periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 10 triliun.

Dari sisi pendapatan, emiten tambang batubara ini membukukan pendapatan sebesar Rp 27,7 triliun. Realisasi ini menurun 10,84% bila dibandingkan laba bersih PTBA di periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 31,07 triliun

Penurunan kinerja keuangan ini terjadi di Tengah kenaikan kinerja operasional. Niko Chandra, Corporate Secretary PTBA menyebut, total produksi batubara PTBA hingga triwulan-III 2023 mencapai 31,9 juta ton. Angka ini berhasil tumbuh 15,2% bila dibanding periode yang sama tahun 2022 yakni sebesar 27,7 juta ton.

Kinerja PT Bukit Asam (PTBA)

Kenaikan produksi ini juga sejalan dengan kenaikan volume penjualan batubara. Pada periode tersebut PTBA menjual 27,0 juta ton batubara alias naik 14,9%. Secara rinci, PTBA mencatat penjualan ekspor sebesar 11,2 juta ton atau naik 24,4% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara realisasi Domestic Market Obligation (DMO) tercatat sebesar 51% dari total penjualan.

Baca Juga: Bukit Asam (PTBA) Pacu Kinerja Lewat Digital

Niko menjabarkan sejumlah tantangan yang dihadapi oleh PTBA, di antaranya adalah koreksi harga batubara dan fluktuasi pasar. Dia mengatakan, rata-rata harga batubara ICI-3 terkoreksi sekitar 33% dari semula US$ 128,5 per ton pada Januari-September 2022 menjadi US$ 86,3 per ton pada Januari-September 2023. Di sisi lain, harga pokok penjualan mengalami kenaikan, di antaranya pada komponen biaya royalti, angkutan kereta api, dan jasa penambangan.

“Karena itu, PTBA terus berupaya memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor untuk mempertahankan kinerja baik,” kata Niko, Senin (30/10). PTBA juga konsisten mengedepankan cost leadership di setiap lini perusahaan, sehingga penerapan efisiensi secara berkelanjutan dapat dilakukan secara optimal.

PTBA juga berharap agar pembentukan Mitra Instansi Pengelola (MIP) dapat segera terealisasi dan memberikan dampak baik bagi kinerja keuangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×