Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Barito Pacific Tbk (BRPT) tertekan sepanjang tahun 2019 kemarin. Induk usaha PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) ini mencatatkan penurunan pendapatan dan laba bersih.
Tahun lalu, BRPT membukukan pendapatan bersih senilai US$ 2,40 miliar. Realisasi ini turun 21,8% bila dibandingkan dengan pendapatan bersih tahun 2018 yang mencapai US$ 3,07 miliar.
Turunnya pendapatan bersih berimbas pada turunnya laba bersih. Tercatat, tahun lalu BRPT membukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk senilai US$ 44,13 juta atau turun 38,9% dari laba bersih tahun 2018 yang mencapai US$ 72,2 juta.
Baca Juga: Buyback belum berpengaruh signifikan menahan kejatuhan harga saham
Adapun beban pokok pendapatan dan beban langsung juga ikut turun seiring turunnya pendapatan bersih. Tahun lalu, beban pokok pendapatan BRPT sebesar US$ 1,82 miliar atau turun 19,7% dari tahun 2018.
BRPT juga mencatatkan penurunan kerugian kurs mata uang asing bersih dari US$ 12,28 juta pada 2018 menjadi US$ 2,15 juta pada 2019.
Sementara beban-beban lain tercatat naik. Beban penjualan misalnya, naik tipis 4,2% menjadi US$ 42,17 juta. Beban umum dan administrasi juga naik menjadi US$ 111,94 juta.
Baca Juga: Enam Perusahaan Merilis Obligasi Senilai Rp 5,2 Triliun
Per 31 Desember 2019, jumlah aset BRPT senilai US$ 7,18 miliar. Jumlah ini terdiri atas liabilitas senilai US$ 4,42 miliar dan ekuitas senilai US$ 2,75 miliar.
Hingga berita ini diturunkan, saham BRPT turun 4,84% ke level Rp 590 per saham. Sejak awal tahun, saham emiten milik taipan Prajogo Pangestu ini anjlok 60,93%.
Baca Juga: Kinerja tahun lalu lesu, simak rekomendasi saham Chandra Asri (TPIA)
Guna mengatasi gelojak pada pasar modal, BRPT melakukan aksi pembelian kembali (buyback) saham. BRPT akan melakukan aksi korporasi ini pada 12 Maret 2020 sampai 12 Juni 2020 dan telah menunjuk Henan Putihrai Sekuritas dalam melancarkan skema buyback ini.
Tak tanggung-tanggung, dana yang dipersiapkan oleh BRPT sebanyak-banyaknya sebesar Rp1 triliun dan berasal dari dana internal kas perusahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News