kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Laba bersih AUTO terpangkas kurs dan upah buruh


Senin, 02 Maret 2015 / 16:50 WIB
Laba bersih AUTO terpangkas kurs dan upah buruh
ILUSTRASI. Pesepakbola Persib Bandung Ezra Walian melakukan selebrasi usai mencetak gol saat pertandingan Persib Bandung vs Persikabo 1973 di pertandingan pekan ke dua belas BRI Liga 1 2023/2024 yang digelar di Stadion Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (16/9/2023). Kontan/Ryan Suherlan


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) mencatat kenaikan pendapatan pada tahun lalu. Walau pendapatan turun, namun laba bersih perusahaan otomotif itu turun karena beban yang bertambah. 

Berdasarkan laporan keuangannya, pendapatan bersih AUTO tahun 2014 sebesar Rp 12,25 triliun. Jumlah itu tumbuh 14,48% tahun 2013 yang sebesar Rp 10,70 triliun. Dari jumlah itu sebesar Rp 7,76 triliun berasal dari pendapatan pihak ketiga, Rp 4,61 triliun berasal dari pendapatan pihak-pihak berelasi. Pendapatan tersebut dipotong insentif, potongan penjualan pihak ketiga sebesar Rp 121,13 miliar.

Sekretaris Korporasi dan Direktur AUTO Robby Sani mengatakan, peningkatan pendapatan dikarenakan  kenaikkan di masing-masing lini bisnis AUTO. "Di lini bisnis manufaktur tumbuh 13% dari 2013, sehingga menjadi Rp 7,2 triliun. Lalu di lini bisnis trading tumbuh 16% menjadi Rp 5 triliun," ujar Robby pada KONTAN, Jumat (27/2).

Meski mencatat pertumbuhan pendapatan, laba bersih perusahaan menyusut. Pada 2014, laba bersih perusahaan adalah Rp 871,65 miliar, menyusut 8,05% tahun 2013 yang sebesar Rp 948,01 miliar. Penurunan laba itu dikarenakan adanya peningkatan beban pokok pendapatan perusahaan sebesar 16,15% pada 2014 menjadi Rp 10,5 triliun dari 2013 yang sebesar Rp 9,04 triliun.

Penurunan laba karena kenaikkan beban. "Bahan baku komponen masih sebagian impor, sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dollar melemah dibandingkan 2013," terang Robby. Selain itu dia mengatakan bahwa kenaikkan upah minuman regional juga turut memberikan tambahan ke beban produksi mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×