kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba bersih agregat 31 emiten LQ45 turun 41,4% pada 2020


Sabtu, 10 April 2021 / 10:00 WIB
Laba bersih agregat 31 emiten LQ45 turun 41,4% pada 2020


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sampai 5 April 2021, sebanyak 31 dari 45 emiten yang menjadi anggota indeks LQ45 telah merilis laporan keuangan tahun 2020. PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia menyatakan, sebanyak 31 emiten tersebut mencatatkan penurunan laba bersih secara agregat sebesar 41,4% year on year (yoy) pada 2020.

Meskipun begitu, Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas Hariyanto Wijaya menilai, telah terjadi pemulihan secara kuartalan terutama pada kuartal IV-2020. Pasalnya, laba bersih sepanjang tahun tersebut lebih baik dibandingkan dengan laba bersih pada sembilan bulan pertama 2020 yang turun 42,2% yoy.

"Hal tersebut sejalan dengan laba bersih agregat pada kuartal IV-2020 yang naik tipis 1,8% dibanding kuartal sebelumnya," kata Hariyanto dalam risetnya, Jumat (9/4).

Sementara itu, pendapatan agregat 31 emiten sepanjang tahun 2020 turun 7,4% yoy. Pertumbuhan ini lebih baik dari pendapatan selama sembilan bulan pertama 2020 yang secara agregat merosot 16,7% yoy.

Baca Juga: IHSG menguat 0,29% ke 6.089 pada sesi I hari ini, asing net buy Rp 104,75 miliar

Terkait dengan kondisi pasar saham Indonesia ke depannya, Hariyanto menilai, sejumlah sentimen akan mewarnai pergerakan pasar saham pada bulan April 2021. 

Pertama adalah sentimen lonjakan kenaikan yield obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) seiring dengan antisipasi pelaku pasar terhadap percepatan tingkat inflasi AS.

"Pasar mengkhawatirkan kemungkinan taper tantrum dan pengetatan kebijakan moneter AS yang dapat memicu arus keluar besar-besaran dari pasar negara berkembang, ungkap Hariyanto. 

Meskipun begitu, Hariyanto memprediksi, arus modal yang keluar dari pasar saham Indonesia akan lebih kecil dibanding taper tantrum yang terjadi pada 2013.

Sentimen kedua yang menghiasai pasar saham Indonesia berasal dari percepatan vaksinasi sekaligus progress penyelesaian vaksinasi gelombang pertama. Sementara sentimen ketiga adalah efek positif dari momentum Ramadan dan kewajiban perusahaan untuk memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) secara penuh yang dinilai berpeluang meningkatkan penjualan perusahaan retail.

Mirae Asset Sekuritas pun memiliki sejumlah saham yang berada dalam pilihan teratasnya (top picks). 

Baru-baru ini, Mirae Asset Sekuritas memasukkan UNTR, JPFA, MAIN, dan INDF sebagai ganti dari BBTN, BMRI, BBNI, dan LINK. Dengan begitu, delapan saham yang berada dalam top picks Mirae Asset Sekuritas adalah BBRI, HEAL, SIMP, ANTM, UNTR, JPFA, MAIN, dan INDF.

Menurut Hariyanto, sampai dengan tanggal 8 April 2021, saham top picks Mirae Asset Sekuritas menghasilkan akumulasi pengembalian (return) positif sebesar 28,6%, sedangkan return Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru minus 5%. Angka ini terhitung sejak laporan bulanan pertama top picks Mirae Asset Sekuritas dirilis pada Agustus 2019.

Selanjutnya: IHSG menguat 0,29% ke 6.054 pada sesi I hari ini, asing lepas BBCA, AMRT, ESSA

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×