Reporter: Issa Almawadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Laba bersih PT Adaro Energy Tbk (ADRO) tergerus 31,78% di sepanjang 2012. Pada periode ini, laba bersih ADRO menjadi US$ 381,7 juta dari posisi 2011 yang mencapai US$ 559,5 juta.
Presiden Direktur ADRO, Garibaldi Thohir menyatakan, bisnis Adaro dipengaruhi oleh pasar batubara dunia sehingga tidak dapat terhindar dari dampak pelemahan harga batubara yang terjadi di hampir sepanjang tahun 2012.
"Menanggapi kondisi tersebut, kami fokus pada konsolidasi dan efisiensi untuk memperkuat perusahaan kami. Dengan berlanjutnya pertumbuhan Indonesia dan seluruh ASEAN, kami akan siap menjadi penyedia energi terkemuka dan memberikan kontribusi bagi ekonomi nasional," tutur Garibaldi dalam keterangannya, Rabu (20/3).
Penurunan kinerja ADRO telah terlihat dari pendapatan usaha yang mengalami penurunan sebesar 6,6% menjadi sebesar US$ 3,72 miliar dari sebelumnya sebesar US$ 3,99 miliar. Menurut Garibaldi, hal tersebut disebabkan penurunan volume penjualan dan turunnya rata-rata harga penjualan akibat dampak dari kondisi pasar yang kurang kondusif.
Produksi dan volume penjualan batubara ARO untuk tahun buku 2012 menurun masing-masing sebesar 1,0% dan 4,3% menjadi 47,2 juta ton dan 48,6 juta ton. "Namun, dengan mulai pulihnya pasar batubara pada kuartal ke IV tahun 2012, kami dapat memanfaatkan kondisi tersebut dan mampu menghasilkan rekor produksi kuartalan dengan volume sebesar 13,3 juta ton," terang Garibaldi.
Penurunan pendapatan ADRO diperparah dengan naiknya beban pokok pendapatan yang menjadi US$ 2,68 miliar dari US$ 2,56 miliar di 2011. Hal itu juga yang membuat laba bruto ADRO hanya mencapai US$ 1,04 miliar dari US$ 1,43 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News