kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Laba bersih ADHI merosot 20% tahun 2014


Rabu, 25 Februari 2015 / 17:50 WIB
Laba bersih ADHI merosot 20% tahun 2014
ILUSTRASI. Manfaat buah mengkudu untuk kesehatan tubuh.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Kinerja PT Adhi Karya Tbk (ADHI) sepanjang tahun 2014 mendapatkan rapor merah. Ini tercermin dari laba bersih perseroan yang mengalami penurunan 20,17% menjadi Rp 324,07 miliar.
 
Berdasarkan laporan keuangan ADHI yang di terbitkan Rabu (25/2), laba bersih perseroan merosot menjadi Rp 324,07 miliar dibanding tahun 2013 sebesar Rp405,97 miliar. Penurunan ini seiring dengan penurunan pendapatan usaha sebesar 12% menjadi Rp 8,6 miliar dari sebelumnya Rp 9,7 miliar.
 
Wajar pendapatan ADHI merosot dari tahun sebelumnya. Pasalnya, kontrak baru yang berhasil dikantongi perseroan sepanjang tahun 2014 hanya Rp 9,2 triliun, lebih rendah dari target yang ditetapkan awal tahun sebesar Rp 10,5 triliun.
 
Anjloknya laba bersih perseroan lantas membuat laba per saham turut merosot menjadi Rp 171,91 per lembar saham, dari posisi sebesar Rp 225,38 per saham di 2013. Selain itu, ADHI membukukan penurunan laba usaha menjadi Rp 738,2 miliar  atau turun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 822,7 miliar
 
Namun di sisi lain, nilai aset ADHI mengalami kenaikan sebesar naik 7,6% menjadi Rp10,4 triliun dari sebelumnya Rp 9,7 triliun. Peningkatan ini didukung oleh aset real estat  yang mengalami kenaikan menjadi Rp 1,08 triliun dari Rp 896 miliar pada tahun sebelumnya. Sementara total liabilitas perseroan meningkat menjadi Rp 8,7 triliun dari sebelumnya Rp 8,1 triliun.
 
Sebelumnya, Ki Syahgolang Permata, Sekretaris Perusahaan ADHI mengatakan, target kontrak baru tahun lalu tidak tercapai lanataran faktor eksternal di tengah tahun politik. “Pemotongan anggaran belanja negara khususnya pada bidang infrastruktur di tahun 2014 turut mempengaruhi rencana perolehan kontrak ADHI,” kata Syahgolang.
 
Kontrak baru ADHI sepanjang tahun 2014 didominasi oleh pihak swasta sebesar 52%, disusul kontrak dari Badan Usaha Milik Negara/Daerah 24%, serta proyek pemerintah yang dibiayai Anggan Pendapatan dan Belanja Negara/Daerah (APBN/APBD) 24%.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×