kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Laba bersih ADHI makin tebal karena proyek TOD


Senin, 23 Oktober 2017 / 07:00 WIB
Laba bersih ADHI makin tebal karena proyek TOD


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) makin serius menggarap bisnis properti berkonsep transit oriented development (TOD). ADHI terus menambah lahan untuk menggarap proyek hunian yang terintegrasi dengan transportasi massal tersebut.

Harris Gunawan, Direktur Keuangan ADHI, mengatakan, hingga saat ini perusahaannya telah mengakuisisi 50 hektare (ha) lahan. "Ke depan, akan menjadi 120 ha," ujar dia kepada KONTAN akhir pekan lalu, Jumat (20/10).

Harris berharap, dengan proyek TOD, segmen bisnis properti ADHI bisa berkontribusi sekitar 10% hingga 30% terhadap pendapatan perusahaan ini. Ia memproyeksi, kontribusi proyek TOD terhadap laba bersih ADHI akan dirasakan mulai 2020 mendatang. Saat ini, kontribusi laba dari segmen properti ADHI memang tak besar.

Hingga semester I-2017, kontribusi laba bersih dari proyek properti baru sekitar Rp 12,04 miliar, atau setara 9% dari total laba ADHI yang sebesar Rp 131,31 miliar. Lalu, dari sisi pendapatan, segmen properti mencatat pemasukan Rp 384,63 miliar, setara dengan 7% dari pendapatan konsolidasi ADHI Rp 5,18 triliun.

Dalam pengembangan TOD, ADHI menggandeng pemilik lahan sebagai mitra, dengan mengambil porsi mayoritas. Respons pasar atas TOD cukup positif. Di LRT City Jaticempaka misalnya. Tingkat penyerapan hunian proyek yang diluncurkan Agustus lalu ini mencapai 90%, dengan rata-rata harga jual Rp 15 juta-Rp 17 juta per meter persegi.

Akhir September lalu, ADHI juga menandatangani nota kesepahaman pengembangan lahan milik Perusahaan Umum Pengangkutan Penumpang Djakarta (Perum PPD) di Ciputat, Tangerang Selatan. ADHI berinvestasi Rp 1,1 triliun di proyek ini. "Segmen properti akan menjadi mesin pertumbuhan ADHI di masa mendatang," tulis Analis UOB Kay Hian Adrianus Bias Prasuryo, dalam risetnya yang dirilis 11 Oktober lalu.

Karena sentimen positif itu, Adrianus merekomendasikan buy saham ADHI dengan target harga Rp 3.200 per saham. Harga ini mencerminkan price earning ratio 11,5 kali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×