Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja keuangan PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) menyusut sepanjang tahun lalu.
Emiten tambang batubara ini membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$ 1,64 miliar. Jika dibandingkan dengan 2022, laba bersih ADRO terkoreksi 34,17% secara year-on-year (YoY).
Laba bersih ADRO pada 2022 mencapai US$ 2,49 miliar. Akibatnya, Laba per saham ADRO juga menyusut menjadi US$ 0,05309 dari sebelumnya US$ 0,0803.
Melansir laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia, Jumat (1/3), kontraksi pada laba bersih ADRO sejalan dengan kontraksi pada pendapatan. ADRO membukukan pendapatan US$ 6,51 miliar sepanjang 2023, menurun 20% dari pendapatan di tahun sebelumnya yang mencapai US$ 8,10 miliar.
Baca Juga: Laba Bersih Adaro Minerals (ADMR) Naik 32,75% Sepanjang 2023
Secara rinci, pendapatan ADRO ditopang oleh penjualan batubara kepada pihak ketiga ke pasar ekspor yakni mencapai US$ 5,28 miliar. Kemudian, Penjualan batubara kepada pihak ketiga ke pasar domestik senilai US$ 825,36 juta.
ADRO juga memperoleh pemasukan dari segmen Jasa pertambangan senilai US$ 140,92 juta dan penjualan batubara domestik ke pihak berelasi senilai US$ 207,62 juta.
Adapun pelanggan yang memiliki transaksi pendapatan lebih dari 10% dari total pendapatan usaha konsolidasian yakni kepada TNB Fuel Services Sdn. Bhd. senilai US$ 996,71 juta.
Di sisi lain, Beban pokok penjualan ADRO naik 15% YoY menjadi US$ 3,98 miliar dari sebelumnya US$ 3,45 miliar. Sementara itu, ADRO berhasil menekan beban usaha pada 2023 sebesar 8% menjadi US$ 344 juta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News