kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.260.000   -26.000   -1,14%
  • USD/IDR 16.735   13,00   0,08%
  • IDX 8.319   76,61   0,93%
  • KOMPAS100 1.160   10,25   0,89%
  • LQ45 847   5,05   0,60%
  • ISSI 287   1,55   0,54%
  • IDX30 445   4,14   0,94%
  • IDXHIDIV20 511   0,49   0,10%
  • IDX80 130   1,17   0,90%
  • IDXV30 136   0,08   0,06%
  • IDXQ30 142   0,93   0,66%

Laba Bersih Adaro Andalan (AADI) Kuartal III Turun, Tapi Prospeknya Masih Positif


Kamis, 06 November 2025 / 05:55 WIB
Laba Bersih Adaro Andalan (AADI) Kuartal III Turun, Tapi Prospeknya Masih Positif
ILUSTRASI. Pencatatan perdana saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (5/12/2024). (KONTAN/Ridwan Mulyana)


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) telah melaporkan laba bersih alias net profit sebesar US$ 587 juta sepanjang sembilan bulan pertama 2025 turun 45% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Meski hasil ini sedikit di bawah perkiraan Indo Premier Sekuritas, capaian tersebut masih sejalan dengan konsensus para analis, masing-masing mencapai 71% dan 75% dari target laba bersih tahun penuh 2025.

Analis Indo Premier Sekuritas, Reggie Parengkuan dikutip dalam riset 31 Oktober 2025 menjelaskan penurunan kinerja pada kuartal III-2025 disebabkan oleh harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) yang lebih rendah dan meningkatnya stripping ratio (SR). "Laba bersih AADI di kuartal III turun 32% secara kuartalan menjadi US$ 159 juta, akibat penurunan ASP sebesar 8% dan kenaikan SR hingga 19%. Namun kami memperkirakan pemulihan akan terjadi pada kuartal IV-2025 seiring kenaikan harga batu bara dan penurunan SR,” ujar Reggie dalam riset.

Menariknya, unit bisnis Kestrel berhasil mencatatkan laba bersih sebesar US$ 24 juta di kuartal III-2025, berbalik dari rugi bersih US$ 9 juta pada kuartal sebelumnya, meskipun harga batu bara kokas relatif stabil secara kuartalan. Kestrel adalah perusahaan patungan yang dibentuk Adaro Energy 48% dan EMR Kestrel merupakan aset batubara metalurgi berkualitas yang memiliki basis sumberdaya usia panjang, infrastruktur dan tenaga kerja yang berkeahlian tinggi. 

Baca Juga: Laba Bersih Adaro Andalan Indonesia (AADI) Susut 45,35% Hingga Kuartal III-2025

Secara operasional, produksi batu bara AADI meningkat 3% secara kuartalan menjadi 18 juta ton karena curah hujan yang lebih rendah. Hal ini mendorong volume penjualan naik 6% menjadi 18,7 juta ton. Namun, SR melonjak 19% secara kuartalan menjadi 5,1x  sesuai dengan panduan tahunan perusahaan.

Dari sisi biaya, ASP turun 8% secara kuartalan menjadi US$ 62 per ton sejalan dengan penurunan harga indeks ICI3 (-6% QoQ). Sementara itu, biaya tunai alias cash cost naik tipis 1% menjadi US$ 51 per ton, karena kenaikan SR mengimbangi penurunan biaya penambangan sebesar 6% secara kuartalan dan tarif royalti turun 99 bps secara kuartalan. 

“Secara keseluruhan, kinerja operasional sembilan bulan di tahun 2025 masih sesuai dengan ekspektasi kami. Kami mempertahankan proyeksi laba bersih tahun 2025 –2027, namun menaikkan target harga menjadi Rp 9.500 per saham dari sebelumnya Rp 8.000, setelah memasukkan kontribusi Kestrel dalam penilaian SOTP,” tambah Reggie. Kestrel telah dibeli Adaro sejak 2018. Rabu (5/11) harga saham AADI ditutup melemah 0,6% di Rp 8.225 per saham.

Indo Premier Sekuritas merekomendasikan buy untuk saham AADI, dengan pertimbangan valuasi yang masih menarik di level 4,9 kali tahun 2025 dibandingkan rata-rata emiten sejenis yang berada di kisaran 7–9 kali.

Reggie menegaskan, prospek harga batu bara masih positif seiring kegiatan restocking global dan penurunan produksi di China. Namun, risiko utama yang perlu diwaspadai adalah potensi pelemahan harga akibat permintaan yang lebih lemah dari China dan India.

Hingga akhir 2025, pendapatan AADI akan mencapai US$ 4,85 miliar dengan laba bersih sebesar US$ 832 juta. Sedangkan pendapatan di 2026 diperkirakan turun menjadi US$ 4,78 miliar dengan laba bersih naik menjadi US$ 885 juta. 

Selanjutnya: Senator Republik Tolak Desakan Trump Hapus Filibuster untuk Akhiri Shutdown

Menarik Dibaca: WhatsApp Rilis Fitur Baru Batasi Chat Demi Tekan Spam Bikin Chatting Lebih Nyaman

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×