Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bayan Resources (BYAN) pada semester satu 2019 ini mencatatkan penurunan laba. Berdasarkan laporan keuangan BYAN semester I-2019, tercatat laba yang diatribusikan ke entitas induk sebesar US$ 178,71 juta.
Angka tersebut turun 34,24% bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Padahal, pendapatan Bayan Resources semester I-2019 masih naik 2,57% menjadi US$ 858,58 juta.
Baca Juga: Anak usaha Bayan Resources Tbk (BYAN) berhadapan dengan buruh di pengadilan
Pendapatan terbesar dari batubara sebesar US$ 849,93 juta, sisanya berasal dari non-batubara. Pendapatan batubara meningkat 3,16% secara tahunan.
Penurunan laba tersebut terjadi karena peningkatan beban yang lebih tinggi bila dibandingkan kenaikan pendapatan. Beban pokok pendapatan naik lebih tinggi yaitu 34,64% yoy dari US$ 379,25 juta menjadi US$ 510,63 juta. Alhasil, margin laba kotor BYAN anjlok menjadi 40,53% dari sebelumnya 54,69%.
Kenaikan beban pokok ini terutama berasal dari biaya produksi yaitu biaya pengupasan tanah alias overburden removal dari US$ 156,31 juta menjadi US$ 212,08 juta. Angka tersebut naik 33,94% yoy.
Baca Juga: Bayan Resources (BYAN) catat kenaikan cadangan batubara
Beban penjualan juga meningkat hingga 58,76% yoy dari US$ 57,79 juta menjadi US$ 91,75 juta di semester satu ini. Kenaikan terjadi pada komponen domestic market obligation (DMO) yang menjadi US$ 12,13 juta dari yang pada semester I-2018 belum ada. Juga biaya pengangkutan yang naik 35,83% yoy.
Adapun aset yang dimiliki BYAN per semester I-2019 sebesar US$ 1,39 miliar. Total aset BYAN naik 20,86% jika dibandingkan dengan posisi akhir Desember 2018. Ada lonjakan total liabilitas sebesar 70,56% menjadi US$ 806,40 juta.
Lonjakan ini berasal dari utang dividen sebesar US$ 300 juta. Sekadar informasi, BYAN baru membayar dividen tunai untuk tahun buku 2018 pada 17 Juli 2019 sehingga per akhir Juni masih tercatat utang dividen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News