Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) sukses mendongkrak perolehan bottom line ketika top line masih melandai. Emiten petrokimia dan energi milik taipan Prajogo Pangestu ini meraih laba bersih senilai US$ 30,36 juta pada semester I-2023.
Dengan asumsi kurs saat ini Rp 15.115 per dolar Amerika Serikat, keuntungan BRPT setengah tahun ini setara dengan Rp 458,99 miliar. Capaian ini meroket 243,43% dibandingkan laba bersih periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk BRPT per Juni 2022 senilai US$ 8,84 juta.
Secara top line, pendapatan BRPT menyentuh US$ 1,37 miliar sepanjang enam bulan pertama 2023. Pendapatan Barito lebih rendah 14,90% dibandingkan US$ 1,61 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Barito Pacific (BRPT) Bukukan Laba US$ 82 Juta hingga Semester I
Hanya saja, sepanjang enam bulan tahun ini BRPT sukses memangkas beban pokok pendapatan dan beban langsung sebanyak 22,30%. Sehingga beban pokok dan beban langsung turun dari US$ 1,39 miliar menjadi US$ 1,08 miliar.
Hasilnya, BRPT bisa mendongkrak perolehan laba kotor menjadi US$ 284,77 juta pada periode Juni 2023. Laba kotor Barito menanjak 26,80% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari posisi sebelumnya di US$ 224,57 juta.
Pada periode yang sama, bagian laba entitas asosiasi dan ventura bersama BRPT melejit 136,95% YoY menjadi 42,06 juta. Keuntungan lain-lain BRPT juga melompat 274,95% YoY menjadi US$ 85,94 juta. BRPT membukukan laba periode berjalan senilai US$ 81,67 juta, melonjak 171,69% dibandingkan US$ 30,06 juta per Juni 2022.
Baca Juga: Daftar 20 Investor Individu dengan Nilai Aset Saham Terbesar, Ada yang bisa Dibuntuti
Asal tahu saja, bisnis BRPT masih bertumpu pada segmen petrokimia yang dijalankan oleh anak usahanya, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA). Hingga semester I-2023, BRPT mencatatkan pendapatan dari ekspor petrokimia sebesar US$ 311,40 juta dan lokal senilai US$ 757,83 juta.
Selain dari petrokimia, BRPT mengantongi pendapatan dari segmen energi dan sumber daya. Meliputi listrik senilai US$ 135,70 juta, pendapatan sewa energi US$ 76,69 juta, uap US$ 64,33 juta, pendapatan sewa pembiayaan US$ 20,24 juta, dan lainnya sejumlah US$ 8,01 juta.
Sampai dengan 30 Juni 2023, jumlah aset BRPT mencapai US$ 9,41 miliar. BRPT memiliki liabilitas sejumlah US$ 5,59 miliar dengan ekuitas senilai US$ 3,82 miliar. BRPT memiliki kas dan setara kas akhir periode sebesar US$ 1,09 miliar.
Pada perdagangan Selasa (1/8), saham BRPT ditutup menguat 1,94% ke level harga Rp 790 per saham. Jika dihitung sejak awal tahun 2023, pergerakan harga saham BRPT menguat tipis 4,64%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News