Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Noverius Laoli
Soal ini, Harry Su Managing Director Research & Digital Production Samuel Sekuritas Indonesia menyebut segmen agribisnis, jasa keuangan, pertambangan emas, dan infrastruktur jadi penopang utama kinerja tetap solid.
“Segmen agribisnis, jasa keuangan, pertambangan emas, dan infrastruktur memberikan penopang utama melalui harga CPO yang kuat, peningkatan pembiayaan otomotif, serta stabilnya pendapatan dari proyek infrastruktur, membantu menjaga kinerja grup tetap solid,” terang Harry kepada Kontan, Selasa (11/11/2025).
Mengenai berbagai sentimen dan katalis ASII di atas, Harry bilang ke depan investor perlu mencermati faktor daya beli masyarakat, arah suku bunga, harga komoditas, serta kebijakan pemerintah terkait insentif otomotif dan kendaraan listrik, di tengah meningkatnya persaingan dari merek Tiongkok.
Sementara Novi, menyebut investor perlu mencermati berbagai faktor berikut sebagai katalis pergerakan saham ASII ke depan. Pertama, pemangkasan suku bunga yang cukup agresif di 2025 disertai transmisi bunga kredit secara bertahap yang berpotensi meningkatkan permintaan kendaraan di 2026.
Baca Juga: CPIN Kantongi Laba Rp 1,9 Triliun di Semester I-2025, Cek Rekomendasi Analis
Kedua, solidnya segmen finance yang utamanya didorong oleh pembiayaan mobil.
Serta ketiga, katalis positif dari implementasi IEU-CEPA dan B50 serta penyitaan lahan sawit ilegal yang berpotensi mengurangi produksi dan meningkatkan harga CPO global, namun patut dicermati terkait segmen HEMCE selaku kontributor utama yang masih menghadapi tantangan rendahnya harga coal global.
Rekomendasi saham
Novi masih merekomendasikan untuk beli saham ASII dengan penyesuaian target price menjadi Rp 7.100 per saham. Kemudian Budi merekomendasikan investor untuk beli saham ASII dengan target harga Rp 7.200 per saham.
Baca Juga: Pergerakan IHSG Ditopang Saham Emiten di Papan Pengembangan, Cek Rekomendasi Analis
“Kami tetap optimistis terhadap prospek ASII, ditopang oleh pemulihan ekonomi dan kebijakan moneter serta fiskal yang lebih longgar, kepemimpinan di pasar mobil dan motor, serta neraca keuangan yang kuat,” ujar Budi.
Sementara Harry merekomendasikan investor untuk hold saham ASII dengan target harga Rp 6.200 per saham.
Selanjutnya: Rasio Pungutan PPN Indonesia Turun ke 45,2% pada Kuartal III 2025
Menarik Dibaca: Hasil Kumamoto Masters Japan 2025, Ganda Putri Indonesia Ini Melaju ke Babak 16 Besar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













