Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Kinerja emiten properti tampak mengalami perlambatan pada tahun kemarin. Tengok saja PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) yang mengalami kenaikan keuntungan 5% saja menjadi sekitar Rp 852,3 miliar di 2013. Padahal di tahun sebelumnya, APLN bisa meraih kenaikan keuntungan 39,7% ke posisi Rp 811,72 miliar.
"Laba naik sekitar 5% dibanding tahun 2012," ucap Wakil Direktur Utama APLN Indra Wijaya, kepada KONTAN, Rabu, (9/2).
Kemudian, pendapatan APLN pun tumbuh melambat sekitar 10% ke posisi Rp 5,14 triliun. Di tahun sebelumnya, emiten properti kelas premium ini membukukan kenaikan keuntungan 22,5% menjadi Rp 4,68 triliun. Ia bilang bahwa pendapatan ini dikontribusi antara lain dari apartemen Green Bay Pluit, Podomoro City, Metro Park Residences, Vimala Hills, Karawang Industrial Estate, dan Green Lake Sunter.
Indra menyebut, pihaknya mengalami beberapa kendala yang membuat pertumbuhannya tak signifikan. Misalnya saja kondisi suku bunga yang tinggi, nilai tukar rupiah terhadap dollar, ketentuan loan to value (LTV), dan naiknya Nilai Jual Objek Pajak (NJOP).
Ia pun belum mau bilang berapa target pertumbuhan laba dan pendapatan APLN di 2014. Namun sepertinya, APLN tak akan terlalu ekspansif menargetkan pertumbuhan. "Tahun ini merasa sediit ketakutan. Karena tahun politik juga," ucap Indra.
Namun APLN telah memiliki target raihan marketing sales senilai Rp 6,5 triliun tahun ini. Angka tersebut hanya naik 3,17% dari realisasi marketing sales tahun sebelumnya sebesar Rp 6,3 triliun.
Tahun ini, APLN pun masih mengerjakan beberapa proyek dari tahun sebelumnya yang baru dimulai pada kuartal akhir. Misalnya Podomoro City Deli Medan, Orchard Park Batam, Borneo Bay Residence Balikpapan, dan lain-lain.
Catatan saja, saham APLN tutup di harga Rp 237. Angka tersebut turun 0,84% dibanding hari sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News