Reporter: Didik Purwanto |
JAKARTA. Pemerintah menganggap laba seluruh anak usaha BUMN masih minimal dibandingkan dengan pencapaian aset yang dimiliki. Tahun ini pemerintah akan menggenjot pendapatan dan laba bersih dengan beberapa strategi.
Menteri BUMN Mustafa Abubakar bilang pendapatan anak usaha BUMN tahun lalu sebesar Rp 1.100 triliun. Sedangkan labanya tahun lalu hanya sekitar Rp 110 triliun. "Jadi labanya hanya 10% dari pendapatan,” ujar Mustafa, Senin (14/3).
Di tahun lalu juga aset anak usaha BUMN sekitar Rp 2.500 triliun. Nilai tersebut sekitar 40% dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) yang saat ini mencapai Rp 7.000 triliun.
Meski demikian, Mustafa menganggap bahwa pendapatan seluruh anak usaha BUMN hanya sekitar 20% dari seluruh aset tersebut. "Kita melihat pencapaian pendapatan belum seimbang dengan aset yang dimiliki," jelasnya.
Mustafa menambahkan Return on Asset (ROA) dari seluruh anak usaha BUMN masih kecil karena aset yang dipakai belum sepenuhnya produktif. Pasalnya, sebagian besar masih langsung dipakai karena menjadi bisnis inti (core business) perseroan.
Untuk bisa produktif, pemerintah akan menggenjot anak usaha BUMN merestrukturisasi aset bermasalahnya dan bekerjasama dengan PT Perusahaan Penilai Aset (PPA) dalam menyehatkan aset bermasalah.
Selain itu, pemerintah juga berniat mengurangi setoran dividen BUMN. Pengurangan tersebut dimaksudkan untuk memberi kesempatan kepada anak usaha BUMN bisa lebih ekspansif dalam bisnis, terutama bisa meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan meningkatkan pajak.
"Tentang besaran penurunannya, kami akan godok," tambahnya.
Selain penekanan setoran dividen, pemerintah mengimbau kepada anak usahanya agar meningkatkan belanja modal (capital expenditure). Di tahun ini, capex anak usaha meningkat 2 kali lipat menjadi Rp 836 triliun yang akan dialokasikan hingga 2014. "Jadi capex anak usaha rata-rata Rp 250 triliun per tahun," jelasnya.
Harapannya, dengan peningkatan biaya modal, anak usaha BUMN kian ekspansif dan bisa meningkatkan laba di tahun ini dan di tahun mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News