Reporter: Aris Nurjani | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah menguat pada perdagangan hari terakhir di pekan ini. Meski begitu, dalam sepekan ini, rupiah bergerak sideways dengan cenderung melemah setelah rilis kebijakan Federal Reserve.
Mengutip Bloomberg, kurs rupiah di pasar spot ditutup pada Jumat (25/3) Rp 14.346 per dolar AS, menguat tipis 0,04% ketimbang penutupan perdagangan Kamis (24/3). Dalam sepekan, kurs rupiah masih tercatat melemah 0,04% terhadap dolar AS.
Sementara, kurs Jisdor Bank Indonesia (BI) rupiah menguat sebesar 0,14% ke Rp 14.341 per dolar AS ketimbang penutupan perdagangan hari sebelumnya di Rp 14.361 per dolar AS. Dalam sepekan, kurs rupiah masih tercatat melemah tipis 0,01% terhadap dolar AS.
Baca Juga: Menguat di Akhir Pekan, Kurs Rupiah Cenderung Stabil Pekan Ini
Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengungkapkan, pergerakan rupiah pekan ini cenderung lambat. Sementara, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, nilai tukar rupiah cenderung sideways sepanjang pekan ini.
Menurut Josua, nilai tukar dolar AS menguat signifikan pada hari Selasa lalu, setelah pernyataan pejabat The Fed James Bullard yang mengatakan bahwa bank sentral AS tersebut perlu mengurangi neraca keuangan yang memberikan sinyal hawkish yang juga mendorong kenaikan yield US Treasury.
"Dolar AS kembali menguat pada hari Kamis lalu setelah bank sentral Jepang setelah memberikan sinyal dovish pada kebijakan moneternya," ujar Josua pada Kontan.co.id, Jumat (25/3).
Baca Juga: IHSG Menguat 0,68% Sepekan Diiringi Net Buy Rp 4 Triliun
Sutopo mengatakan tidak banyak data dalam minggu ini yang mempengaruhi pergerakan rupiah. Dolar yang mulai kehilangan momentum membuat rupiah sedikit menguat di hari Jumat.
"Ada beberapa hal sentimen yang mendominasi pada pekan ini yaitu kekhawatiran terhadap konflik di Ukraina, ketakutan inflasi dan beberapa kebijakan bank sentral," kata Sutopo.
Senada Josua mengatakan sentimen Rusia-Ukraina serta perkembangan kebijakan moneter global diperkirakan masih akan mempengaruhi pergerakan rupiah pada pekan depan.
Baca Juga: Kurs Rupiah Jisdor Menguat ke Rp 14.341 per Dolar AS pada Jumat (25/3)
Sutopo mengatakan hasil pertemuan NATO menunjukkan bahwa para pemimpin G7 akan melanjutkan sanksi, menjaga pasar energi tetap naik terutama karena pedagang komoditas memperingatkan jatuhnya likuiditas pasar dan meningkatnya volatilitas. Sutopo memproyeksikan pekan depan rupiah akan berada dalam rentang Rp 14.300 per dolar AS-Rp 14.375 per dolar AS.
Josua mengatakan pelaku pasar akan mencermati rilis data inflasi dan tenaga kerja AS per bulan Maret yang akan dirilis akhir pekan depan. Dia memperkirakan pekan depan rupiah akan berada di rentang Rp 14.300 per dolar AS-Rp 14.425 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News