Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah kompak melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bersama dengan hampir seluruh mata uang Asia. Penguatan nilai tukar dolar AS dan perburuan safe haven menyebabkan minat investasi di aset berisiko menyusut.
Selasa (16/7) pukul 11.34 WIB, kurs rupiah spot melemah 0,25% ke Rp 16.210 per dolar AS dari posisi kemarin di Rp 16.170 per dolar AS.
Dari AS, taruhan meningkat bahwa Donald Trump akan terpilih menjadi presiden pada pemilu AS November mendatang setelah penembakan yang terjadi akhir pekan lalu.
"Kami melihat aksi beli USD/CNH yang menunjukkan posisi terhadap potensi kebijakan tarif perdagangan," kata Ken Cheung, chief Asian FX strategist Mizuho Bank Ltd kepada Bloomberg.
Penguatan dolar masih menjadi pemberat pergerakan mata uang di Asia. Menurut data Bloomberg, sejumlah mata uang Asia mulai berbalik menguat terhadap the greenback pada siang ini.
Baca Juga: Bank Indonesia Diperkirakan Pertahankan BI-Rate di Level 6,25%, Ini Alasannya
Peso Filipina menguat 0,08%. Rupee India menguat 0,03% dan dolar Hong Kong menguat 0,01% terhadap dolar AS.
Sementara yen Jepang masih memimpin pelemahan 0,39% pada hari ini, disusul rupiah dan baht Thailand yang melemah 0,24%.
Menurut Maybank, rupiah masih berpotensi menguat di bawah Rp 16.000 per dolar AS di tengah arus dana yang mulai masuk ke obligasi negara.
"Jika presiden terpilih Prabowo dan tim ekonominya mulai mengirimkan pesan yang lebih ramah terhadap pasar mengenai kebijakan ekonomi dan fiskal, maka ini akan menjadi imbal balik yang positif untuk obligasi dan nilai tukar, dalam pandangan kami," kata Winson Phoon, head of fixed income research Maybank dalam catatan yang dikutip Bloomberg.
Indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia menguat 0,14% ke 104,33 dari posisi kemarin di 104,19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News