kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.800   -4,00   -0,03%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

Kurs Rupiah Melemah ke Rp 15.134 per Dolar AS, Selasa (7/2) Pagi


Selasa, 07 Februari 2023 / 09:32 WIB
Kurs Rupiah Melemah ke Rp 15.134 per Dolar AS, Selasa (7/2) Pagi
ILUSTRASI. Mata uang Dolar Amerika dan Rupiah. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah melemah makin dalam di hari ketiga berturut-turut. Selasa (7/2) pukul 9.20 WIB, kurs rupiah spot berada di Rp 15.134 per dolar Amerika Serikat (AS).

Kurs rupiah melemah 0,52% di pasar spot pada pagi ini. Pelemahan rupiah pagi ini melanjutkan tekanan pada perdagangan kemarin yang mencapai 1,08%.

Nilai tukar rupiah tertekan bersama dengan mata uang Asia setelah dolar AS menguat. Penguatan nilai tukar dolar AS dipicu oleh data ketenagakerjaan AS yang membaik di akhir pekan lalu.

Baca Juga: Simak Proyeksi Pergerakan Rupiah untuk Selasa (7/2) Hari Ini

Pagi ini, rupiah melemah bersama dengan ringgit Malaysia, peso Filipina, won Korea, dolar Taiwan, dan dolar Hong Kong. Sementara baht Thailand, yuan China, yen Jepang, dan dolar Singapura menguat terhadap the greenback.

Di sisi lain, indeks dolar pagi ini pun melemah tipis setelah kemarin melaju kencang. Indeks yang mencerminkan nilai tuka dolar AS terhadap mata uang utama dunia ini melemah 0,15% ke 103,46 setelah kemarin menguat 0,69%.

Baca Juga: Sebelum Tukar Valas, Cek Kurs Dollar-Rupiah di BCA Hari Ini Selasa (7/2)

Presiden Federal Reserve Bank of Atlanta Raphael Bostic mengatakan bahwa laporan ketenagakerjaan Januari yang kuat meningkatkan kemungkinan bank sentral akan menaikkan suku bunga ke angka yang lebih tinggi ketimbang prediksi awal.

"Artinya kami karena menambah sedikit pekerjaan dan saya memperkirakan kenaikan suku bunga yang lebih tinggi daripada prediksi semula," kata Bostic kepada Bloomberg.

Dia menambahkan bahwa suku bunga acuan berpotensi mencapai puncak 5,1%. Dia mengatakan bahwa suku bunga puncak ini berpotensi bertahan hingga tahun depan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×