kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kurs rupiah masih punya peluang besar untuk menguat pada Rabu (17/6)


Selasa, 16 Juni 2020 / 17:53 WIB
Kurs rupiah masih punya peluang besar untuk menguat pada Rabu (17/6)
ILUSTRASI. Kurs rupiah ditutup menguat 0,18% ke level Rp 14.090 per dolar AS pada Selasa (16/6).


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ditopang sentimen domestik dan global, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diyakini bakal kembali menguat pada perdagangan Rabu (17/6). Meskipun masih banyak tekanan dari eksternal, data neraca dagang mampu menahan risiko pelemahan mata uang Garuda.

Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Selasa (16/6) rupiah ditutup menguat 0,18% ke level Rp 14.090 per dolar AS dari penutupan sebelumnya. Sedangkan pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) atau Jisdor, rupiah menguat 0,51% atau 73 poin menjadi Rp 14.155 per dolar AS.

"Kami melihat sentimen positif dari pengumuman net ekspor kemarin menjadi pendorong rupiah di hari ini," kata Ekonom PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Fikri C Permana kepada Kontan.co.id, Selasa (16/6).

Baca Juga: Para ekonom ini prediksi BI akan pangkas suku bunga acuan 25 bps pada RDG Juni 2020

Di samping itu, Fikri mengakui sentimen global juga turut mendominasi pergerakan rupiah sepanjang Selasa (15/6), khususnya sentimen terkait pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Sebagaimana diketahui, Trump meminta pembebasan PPh bagi perusahaan-perusahaan AS di luar negeri Paman Sam tersebut.

Selain itu, ketidakpastian akan politik AS akibat rasisme turut memberikan tekanan bagi investor global untuk masuk ke negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Untungnya, Fikri mengungkapkan bahwa beberapa sentimen tersebut sedikit terpinggirkan oleh adanya data positif neraca dagang Tanah Air untuk Mei 2020.

Surplus neraca dagang mencapai US$ 2,09 miliar pada bulan Mei dan mencapai US$ 4,31 miliar [ada periode Januari-Mei. Surplus ini diharapkan bakal menumbuhkan optimisme pasar. Apalagi, surplus diikuti komposisi peningkatan ekspor dari aktivitas manufaktur dan kondisi impor yang mengarah pada bahan baku penolong dan barang modal. "Kami pikir optimisme akan tumbuhnya industri dalam negeri selama pandemi akan meningkat," jelas.

Baca Juga: Rupiah ditutup menguat ke Rp 14.090 per dolar AS, ini sentimen pendukungnya

Alhasil, Fikri menilai optimisme tersebut diharapkan ikut memberikan angin segar bagi pergerakan rupiah untuk waktu yang lama atau setidaknya dalam sepekan terakhir. Untuk besok, Rabu (17/6), kurs rupiah berpeluang besar untuk kembali terapresiasi dan bergerak di rentang Rp 13.870 per dolar AS hingga Rp 14.120 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×