kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kurs rupiah konsolidasi di rentang sempit


Kamis, 09 November 2017 / 18:15 WIB
Kurs rupiah konsolidasi di rentang sempit


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah rentan tekanan pada perdagangan akhir pekan (10/11). Rilis neraca perdagangan China yang melemah rawan menekan mata uang Garuda.

Hari ini (9/11), rupiah relatif stabil. Mengutip Bloomberg, mata uang Garuda ditutup melemah tipis 2 poin atau 0,01% ke Rp 13.516 per dollar AS. Kurs tengah Bank Indonesia menunjukkan, nilai tukar rupiah menguat 0,07% ke level Rp 13.514 per dollar AS.

Neraca perdagangan China bulan Oktober menunjukkan penurunan ekspor dan impor. Nilai ekspor dan impor sebesar CNY 254 miliar, meleset dari perkiraan pasar yaitu CNY 275 miliar. Pertumbuhan ekspor hanya 6,1% yoy, turun dari periode sama tahun lalu sebesar 11,7%. Sedangkan, impor tumbuh 15,9% yoy, melandai dari sebelumnya mencapai 21,5% yoy.

"Hal ini kemungkinan memberikan sedikit tekanan pada pasar, karena China mitra dagang Indonesia yang besar," jelas ekonom BCA David Sumual, hari ini.

Untungnya, masih ada sentimen positif dari data China. Consumer price index (CPI) China bulan Oktober dirilis sebesar 1,9% dan producer price index (PPI) 6,9%.

Dari dalam negeri, survei penjualan ritel Bank Indonesia menunjukkan penurunan dibandingkan bulan lalu, juga berpotensi menekan rupiah.

Menurut David, besok, rupiah akan bergerak dalam koridor konsolidasi di kisaran sempit Rp 13.490-Rp 13.540 per dollar AS. Tidak banyak data domestik yang bisa mendukung rupiah. Sedangkan, dari sisi global, Amerika Serikat akan merilis data klaim pengangguran.

Sebagai informasi, klaim pengangguran mingguan AS diperkirakan mencapai 232.000, meningkat dari sebelumnya di 229.000. Jika realisasinya lebih rendah daripada proyeksi, maka dollar AS bakal menguat, sehingga melemahkan rupiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×