Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah masih menghadapi tekanan dari dolar Amerika Serikat (AS). Padahal, mata uang Paman Sam ini juga cenderung tertekan di hadapan mata uang utama dunia.
Senin (19/12), kurs rupiah Jisdor melemah 0,02% ke Rp 15.621 per dolar AS. Akhir pekan lalu, kurs rupiah Jisdor berada di Rp 15.617 per dolar AS.
Di pasar spot, rupiah stabil dan menguat tipis di Rp 15.597 per dolar AS pada hari ini. Akhir pekan lalu, kurs rupiah spot berada di Rp 15.598 per dolar AS.
Sementara nilai tukar dolar AS melemah. Indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia melemah ke 104,28 dari posisi akhir pekan lalu 104,70.
Baca Juga: Jaga Rupiah dan Inflasi, Bunga Acuan Dikerek Lagi
"Dolar AS tertekan sepekan setelah pernyataan Gubernur Federal Reserve Jerome Powell yang hawkish," kata Mitul Kotecha, head of emerging-markets strategy TD Securities di Singapura kepada Bloomberg.
Kotecha menambahkan bahwa mata uang Asia cenderung menguat meski minat risiko berkurang setelah Powell menyebut bahwa kenaikan suku bunga akan berlanjut tahun depan.
Investor menimbang kembali langkah kebijakan China setelah lonjakan kasus Covid belakangan. China melonggarkan lockdown untuk mengerek pertumbuhan ekonomi.
Di kawasan Asia, yen Jepang memimpin penguatan terhadap dolar. Penguatan yen diikuti oleh won Korea, dolar Singapura, rupee India, peso Filipina, dolar Hong Kong, dan ruipah. Sementara baht melemah bersama dengan dolar Taiwan dan yuan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News