Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah menguat dua hari perdagangan berturut-turut hari sebelumnya. Senin (1/8), kurs rupiah Jisdor melemah 0,09% ke Rp 14.874 per dolar AS ketimbang posisi akhir pekan lalu pada Rp 14.860 per dolar AS.
Pergerakan rupiah Jisdor ini seiring dengan rupiah spot. Senin (1/8), kurs rupiah spot melemah 0,26% ke Rp 14.873 per dolar AS dari posisi akhir pekan lalu pada Rp 14.834 per dolar AS.
Kurs rupiah melemah setelah Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi berada di 4,94% secara tahunan. Ini adalah laju inflasi tertinggi sejak Oktober 2015. Angka inflasi bulan Juli ini lebih tinggi ketimbang median estimasi pada survei Bloomberg di angka 4,84%.
Baca Juga: IHSG Menguat 0,25% ke 6.968 Pada Senin (1/8), Sektor Transportasi Memimpin
"Penurunan terkini yield US Treasury tenor 10 tahun di tengah kekhawatiran pertumbuhan ekonomi AS menyebabkan indeks dolar turun sehingga membatasi pelemahan nilai tukar rupiah," kata Irene Cheung, FX strategist ANZ di Singapura kepada Bloomberg.
Pelemahan nilai tukar rupiah ini seiring dengan pelemahan sehjumlah mata uang Asia seperti won, peso, dolar Taiwan, yuan, dan ringgit. Sementara baht, yen, rupee, dolar Singapura, dan dolar Hong Kong menguat terhadap the greenback.
Indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia turun ke 105,68 dari akhir pekan lalu 105,90. Indeks dolar cenderung turun setelah menyentuh level tertinggi dalam 20 tahun di angka 108,54 pada 14 Juli 2022 lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News