kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kurs Rupiah Jisdor Melemah 1,25% Sepekan Hingga Jumat (19/5)


Sabtu, 20 Mei 2023 / 06:30 WIB
Kurs Rupiah Jisdor Melemah 1,25% Sepekan Hingga Jumat (19/5)


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah dalam sepekan ini. Kurs rupiah Jisdor melemah 0,41% pada perdagangan kemarin ke Rp 14.936 per dolar AS.

Dalam sepekan, kurs rupiah Jisdor melemah 1,25% dari Rp 14.752 per dolar AS pada Jumat (12/5) lalu. Sedangkan kurs rupiah spot melemah 0,41% ke level Rp 14.930 pada perdagangan Jumat (19/5). Sementara dalam sepekan, kurs rupiah spot merosot 1,21% dari level penutupan Jumat pekan lalu di Rp 14.751 per dolar AS. 

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menambahkan, rupiah melemah akibat kembali mengemukanya ekspektasi kebijakan hawkish pasar keuangan AS. Ekspektasi ini didorong oleh data ekonomi AS yang cenderung lebih solid dibandingkan ekspektasi. 

"Beberapa data yang tercatat menguat di antaranya adalah ekspektasi inflasi jangka pendek, indeks penjualan rumah, serta initial jobless claims," ucap Josua. 

Baca Juga: Asumsi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 5,7% di Tahun 2024

Di samping itu, para pejabat The Fed menyatakan bahwa mereka masih membuka opsi untuk menaikkan suku bunga di pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) mendatang. Rupiah pada pekan depan berpotensi melemah terutama setelah rilis notulensi rapat FOMC di tanggal 25 Mei 2023.

Notulensi rapat FOMC tersebut berpotensi mendorong ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed sehingga berpotensi lanjut menekan rupiah. Mata uang garuda juga berpotensi melemah bila data penjualan rumah di AS cenderung menguat di bulan April 2023.

Baca Juga: Paling Lemah di Asia, Rupiah Spot Ditutup Melemah ke Rp 14.930 Per Dolar AS Hari Ini

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, pemerintah AS optimistis, pembicaraan yang konstruktif mengenai kenaikan plafon utang AS dapat membuahkan kesepakatan. Dengan begitu, AS dapat terhindar dari gagal bayar utang yang merusak. 

Hal ini kembali memberikan sorotan terhadap kebijakan suku bunga The Fed ke depannya. "Default utang yang dapat dihindari menunjuk Federal Reserve untuk dapat mempertahankan kebijakan moneter yang ketat lebih lama," kata Ibrahim, Jumat (19/5). 

Selain itu, tingkat inflasi AS juga belum berhasil turun ke target sasaran 2%. Pelaku pasar memprediksi The Fed kemungkinan akan kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) pada Juni 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×