kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kurs rupiah Jisdor melemah 0,08% ke Rp 14.096 pada Senin (18/10)


Senin, 18 Oktober 2021 / 17:04 WIB
Kurs rupiah Jisdor melemah 0,08% ke Rp 14.096 pada Senin (18/10)
ILUSTRASI. Pelemahan kurs rupiah Jisdor beriringan dengan pergerakan rupiah spot.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah melemah di awal pekan. Senin (18/10), kurs rupiah Jisdor berada di Rp 14.096 per dolar Amerika Serikat (AS). Nilai tukar rupiah Jisdor ini melemah 0,08% dari penutupan perdagangan pekan lalu Rp 14.084 per dolar AS.

Pelemahan kurs rupiah Jisdor ini beriringan dengan kurs rupiah spot yang ditutup pada Rp 14.110 per dolar AS. Kurs rupiah spot melemah 0,25% dari posisi akhir pekan lalu Rp 14.075 per dolar AS.

Frances Cheung, rates strategist ICBC mengatakan bahwa rally pada obligasi negara Indonesia mendekati akhir. Pelemahan pasar surat utang negara (SUN) sejalan dengan pergerakan pasar obligasi global. 

Baca Juga: IHSG menguat ke 6.658 pada Senin (18/10), BBRI, BMRI, TOWR banyak dibeli asing

"Setelah pergerakan US Treasury pada Jumat lalu, support kuat yield SUN tenor 10 tahun berada di 6,2% atau 6,3% karena yield domestik pada akhirnya harus menyesuaikan lebih tinggi untuk mempertahankan daya tarik meski pasokan obligasi lokal dalam kondisi yang baik," ungkap Cheung dalam catatan yang dikutip Bloomberg hari ini.

Namun, Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan pada rapat dewan gubernur yang berakhir esok.

Pelemahan kurs rupiah hari ini beriringan dengan pergerakan mata uang Asia yang tertekan. Won memimpin pelemahan mata uang emerging Asia. Kenaikan yield US Treasury menjadi penyebab pergerakan berjemaah mata uang Asia.

Baca Juga: Kurs rupiah melemah 0,25% ke Rp 14.110 akibat tekanan dolar AS dan US Treasury

"Kenaikan yield US Treasry dan penguatan nilai tukar dolar menjadi pemberat mata uang Asia," kata Ken Cheung, chief Asian FX strategist Mizuho Bank di Hong Kong.

Sore ini, yield US Treasury berada di 1,606%, naik dari 1,572% pada akhir pekan lalu. Imbal hasil obligasi negara AS ini masih lebih rendah ketimbang 1,614% yang merupakan level tertinggi tahun ini.

Perlambatan ekonomi di China juga turut menekan mata uang Asia. Produk domestik bruto (PDB) China kuartal ketiga naik 4,9% secara tahunan. Angka ini turun dari PDB kuartal kedua sebesar 7,9% secara tahunan.

Baca Juga: IHSG melesat, kinerja reksadana saham pun ikut moncer

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×