kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kurs Rupiah Diprediksi Sedikit Melemah Terhadap Dolar AS pada Selasa (26/7)


Senin, 25 Juli 2022 / 16:56 WIB
Kurs Rupiah Diprediksi Sedikit Melemah Terhadap Dolar AS pada Selasa (26/7)
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi akan sedikit melemah pada perdagangan Selasa (26/7).


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi akan sedikit melemah pada perdagangan Selasa (26/7). Pelaku pasar masih menantikan hasil Federal Open Market Committee (FOMC) Meeting pekan ini.

Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri mengatakan, perkembangan pasar valas global masih dipengaruhi oleh kekhawatiran stagflasi di berbagai negara. Faktor lainnya berasal dari kebijakan hawkish The Fed yang membuat pelaku pasar mengalihkan dananya ke aset safe haven

"Pada minggu ini, pelaku pasar akan mengantisipasi hasil FOMC Meeting Juli 2022 dengan perkiraan The Fed akan kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 bps," tutur Reny kepada Kontan.co.id, Senin (25/7).

Baca Juga: Kurs Rupiah Menguat ke Rp 14.993 per Dolar AS, Senin (25/7)

FOMC Meeting Juni 2022 memutuskan untuk menaikkan Fed Funds Rate sebesar 75 bps seiring dengan tekanan inflasi yang terus meningkat. Alhasil, suku bunga The Fed naik ke kisaran 1,5%-1,75% dari 0,75%-1%.

Langkah normalisasi The Fed ini akan dilakukan dengan target sebesar 3,5% pada akhir tahun 2022. Indeks dolar saat ini masih berada di level 106,7 mengindikasikan penguatan dolar AS masih berlanjut.

Sementara itu, Analis DCFX Futures  Lukman Leong memprediksi, kurs rupiah terhadap dolar AS akan cenderung mendatar pada perdagangan Selasa (26/7). Pergerakan ini dipengaruhi oleh pelaksanaan FOMC Meeting yang semakin dekat.

Baca Juga: IHSG Turun 0,41% ke 6.858 pada Senin (25/7), Sektor Teknologi Anjlok Paling Dalam

Lukman menyampaikan, The Fed diperkirakan cenderung akan lebih dovish dengan ekspektasi kenaikan suku bunga yang hanya 75 bps. Sebelumnya, pelaku pasar berekspektasi bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga 100 bps.

"Pasalnya, data ekonomi terbaru S&P Global PMI menunjukkan penurunan dan kontraksi pada sektor pelayanan dapat memicu kembalinya kekhawatiran resesi," ucap Lukman. Menurut dia, pelaku pasar condong menunggu untuk mendapatkan petunjuk baru dari The Fed.

Lukman memperkirakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan berada di kisaran Rp 14.950 per dolar AS-Rp 15.050 pada Selasa (26/7). Sementara Reny memprediksi pergerakan kurs rupiah akan berada di Rp 14.950 per dolar AS-Rp 15.022 per dolar AS.

Senin (25/7), kurs rupiah Jisdor menguat 0,21% ke Rp 14.992 per dolar AS dari posisi akhir pekan lalu pada Rp 15.024 per dolar AS. Sedangkan kurs rupiah spot menguat 0,14% ke Rp 14.993 per dolar AS dari Rp 15.014 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×