CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Kurs rupiah diprediksi kembali melemah pada Jumat (20/11)


Kamis, 19 November 2020 / 18:54 WIB
Kurs rupiah diprediksi kembali melemah pada Jumat (20/11)
ILUSTRASI. Rupiah berpeluang melemah lagi karena masih ada aksi profit taking investor.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah berpeluang melanjutkan pelemahan pada perdagangan besok, Jumat (20/11). Lonjakan kasus positif virus corona yang masih terjadi menjadi sentimen kuat yang melemahkan rupiah dan membuat investor beralih ke dolar Amerika Serikat (AS).

Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf mengatakan, selain soal kasus virus corona, sentimen yang berpengaruh lainnya adalah pemangkasan suku bunga acuan yang dilakukan Bank Indonesia (BI). Kini suku bunga acuan menjadi 3,75% dari sebelumnya 4,00%. Langkah ini juga di luar ekspektasi pasar yang sebelumnya memperkirakan BI masih akan menahan suku bunga acuan.

Alwi mengatakan, pemangkasan suku bunga memang umumnya akan melemahkan mata uang sebuah negara. Tapi, rupiah sebenarnya memang sedang berada dalam tren pelemahan.

"Namun, pemangkasan ini sebenarnya masih positif karena selisih bunga di Indonesia dengan di AS masih cukup signifikan, jadi jika investor yang mencari selisih bunga, Indonesia masih menarik," kata Alwi ketika dihubungi Kontan.co.id, Kamis (19/11).

Baca Juga: BI pangkas suku bunga acuan, rupiah melemah ke Rp 14.155 per dolar AS

Dengan rupiah yang sudah menguat menguat tajam, Alwi memperkirakan pelemahan rupiah pada perdagangan besok masih bisa terjadi. Menurut dia, saat ini masih ada aksi profit taking yang dilakukan oleh investor.

Namun, jika kebijakan BI kemudian mampu menggairahkan saham, yang berarti sentimen risk-on kembali muncul, Alwi melihat ada peluang rupiah bisa menguat. Alwi memperkirakan, pada esok hari rupiah akan bergerak pada kisaran Rp 14.100 per dolar AS-Rp 14.235 per dolar AS.

Rupiah pada perdagangan hari ini, Kamis (19/11) kembali melemah baik di pasar spot maupun kurs tengah BI. Di pasar spot, rupiah melemah 0,60% ke Rp 14.155 per dolar AS. Semetara di kurs Jisdor, rupiah ditutup di Rp 14.167 per dolar AS atau melemah 0,35% dibanding penutupan sebelumnya.

Baca Juga: Apakah suku bunga acuan masih bisa turun? Ini kata Gubernur BI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×