kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.191.000   16.000   0,74%
  • USD/IDR 16.742   -34,00   -0,20%
  • IDX 8.099   58,67   0,73%
  • KOMPAS100 1.123   8,34   0,75%
  • LQ45 803   6,91   0,87%
  • ISSI 282   2,37   0,85%
  • IDX30 422   3,62   0,87%
  • IDXHIDIV20 480   0,21   0,04%
  • IDX80 123   1,39   1,14%
  • IDXV30 134   0,51   0,38%
  • IDXQ30 133   0,20   0,15%

Kurs Rupiah Diprediksi Bisa Berlanjut Melemah ke Rp 15.800 Per Dolar AS


Minggu, 16 Oktober 2022 / 19:54 WIB
Kurs Rupiah Diprediksi Bisa Berlanjut Melemah ke Rp 15.800 Per Dolar AS
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) alias USD masih dalam tren pelemahan.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) alias USD masih dalam tren pelemahan. Berdasarkan data Bloomberg,  rupiah melemah 0,43% menjadi Rp 15.427 per dolar AS pada perdagangan Jumat (14/2).

Analis DCFX Futures Lukman Leong memprediksi, sampai dengan akhir tahun 2022, rupiah masih sangat berpotensi melanjutkan pelemahannya ke kisaran Rp 15.800. Bahkan, dalam skenario terburuk, pelemahan rupiah bisa melewati Rp 16.000 pe dolar AS.

Menurut Lukman, sentimen utama berasal dari dolar AS yang diperkirakan akan terus menguat. Hal ini sejalan dengan ekspektasi kenaikan suku bunga bank sentral AS The Fed yang agresif.

Baca Juga: Rupiah Diprediksi Melemah pada Senin (17/10), Ini Pemicunya

Ia menyampaikan, pasar memprediksi The Fed akan menaikkan suku bunga acuannya sebanyak dua kali dalam sisa dua pertemuan di tahun ini. Masing-masing kenaikannya diperkirakan sebesar 75 basis poin (bps).

"Sentimen negatif lainnya juga berasal dari ekspektasi inflasi yang akan meningkat serta kekhawatiran terhadap resesi global," kata Lukman saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (15/10).

Di sisi lain, sentimen positif berasal dari surplus neraca perdagangan Indonesia yang masih kuat, serta beberapa data ekonomi yang masih positif, seperti pertumbuhan ekonomi dan penjualan ritel. Untuk menghadapi potensi pelemahan rupiah lebih lanjut, Lukman berharap Bank Indonesia dapat melakukan pengetatan kebijakan moneter yang lebih agresif.

Baca Juga: Pelemahan Rupiah Tak Membuat Semua Eksportir Happy

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×