kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kurs rupiah diperkirakan melemah tipis pada Jumat (24/9)


Kamis, 23 September 2021 / 17:16 WIB
Kurs rupiah diperkirakan melemah tipis pada Jumat (24/9)


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di hari Kamis (23/9) berjalan stagnan di angka Rp 14.242 per dolar AS. Sedangkan rupiah Jisdor ditutup melemah 0,05% ke Rp 14.256 per dolar AS dari Rp 14.249 per dolar AS pada hari Rabu.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi melihat, indeks dolar menguat di hari Kamis karena bank sentral AS Federal Reserve berencana untuk memulai pengurangan aset dan menaikkan suku bunga yang lebih cepat dibandingkan dengan negara-negara maju lain.

Ibrahim melihat, The Fed tidak mengumumkan bahwa mereka akan memulai pengurangan aset saat mengabarkan kebijakannya di hari Rabu (22/9), tetapi mengatakan moderasi dalam laju pembelian aset akan segera dibenarkan.

Baca Juga: Reksadana pendapatan tetap masih menarik di tengah rencana tapering

“Gubernur The Fed Jerome Powell menambahkan bahwa anggota dewan percaya, pengurangan dapat berakhir sekitar pertengahan 2022, membuka jalan bagi kenaikan suku bunga setelah itu,” ungkap Ibrahim, Kamis (23/9).

Dia melihat Bank of England dan Norges Bank akan memberikan keputusan kebijakan mereka di Kamis malam. Bank sentral Norwegia, Norges Bank diperkirakan akan memimpin kenaikan suku bunga di antara bank sentral G10.

Ibrahim mengungkapkan, kekhawatiran China Evergrande Group untuk sementara mereda. Pengembang properti mencapai kesepakatan untuk menyelesaikan pembayaran bunga obligasi domestik.

Baca Juga: IHSG menanjak ke 6.142 pada Kamis (23/9), BBRI, BBCA paling banyak dibeli asing

Dari dalam negeri, Ibrahim melihat, pasar memandang positif dari pernyataan pemerintah melalui Menteri Keuangan Keuangan Sri Mulyani Indrawati tentang defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga Agustus 2021 mencapai Rp 382,2 triliun atau setara 2,04% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. 

“Defisit ini dianggap wajar karena bersamaan dengan kondisi ekonomi global yang sedang bermasalah akibat pandemi Covid-19 yang sampai saat ini masih belum ada kejelasan, kapan pandemi ini berakhir,” kata dia.

Untuk hari Jumat, Ibrahim memperkirakan rupiah akan melemah di rentang Rp 14.230 per dolar AS–Rp 14.280 per dolar AS.

Baca Juga: Rupiah Jisdor ditutup melemah ke Rp 14.256 per dolar AS pada Kamis (23/9)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×